PPI Malaysia, sebagai organisasi mahasiswa Indonesia di Malaysia, telah menandatangani MOA (Memorandum of Agreement) dengan ISTAWA (Indonesian Student and Worker Association) untuk melakukan program pemberdayaan terhadap para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Penandatanganan tersebut dilakukan di kampus Universiti Utara Malaysia (UUM) Kedah, pada akhir pekan lalu (Sabtu 7 Maret 2009) dengan disaksikan oleh Konsul Jenderal RI untuk Penang Moenir Ari Sunanda, Atase Pendidikan KBRI M. Imran Hanafi, serta sekitar 150 mahasiswa Indonesia yang sedang mengikuti Leadership Gathering Camp di kampus UUM Kedah.
Menurut Irfan Syauqi Beik, ketua PPIM, kerjasama ini merupakan bukti kepedulian mahasiswa Indonesia terhadap kelompok masyarakat Indonesia yang lain yang berada di Malaysia, yaitu TKI. “Ada dua sasaran utama kerjasama ini. Pertama, kita akan melakukan pembinaan rohani kepada para TKI, dan yang kedua, kita juga akan mencoba membina aspek skillnya, seperti bagaimana cara mengelola keuangan mereka. Supaya mereka bisa mengatur uangnya dengan baik,” kata Irfan.
Sedangkan Ketua ISTAWA, Samheri Ismail menegaskan bahwa lembaganya didirikan sebagai inisiatif untuk memberdayakan para TKI. “Kami melihat bahwa pemberdayaan TKI ini merupakan kebutuhan dan keharusan. Mereka adalah kelompok yang perlu mendapat perhatian,” tandas Samheri. “Hingga saat ini, kami sudah melakukan pemberdayaan kepada hampir 2 ribu TKI yang tersebar di beberapa titik,” lanjut Samheri.
Irfan dan Samheri berharap melalui kerjasama ini, akan muncul sinergi positif antara mahasiswa dan para TKI yang bekerja di kilang-kilang serta sektor informal lainnya. “Mudah-mudahan dengan kerjasama ini, ISTAWA dan PPIM dapat memberikan kontribusi nyata dalam membantu para TKI. Meski kami akui, bahwa jumlah TKI yang baru dapat kami jangkau masih sangat sedikit bila dibandingkan dengan jumlah keseluruhan TKI yang ada di Malaysia,” pungkas Samheri.