Penggalangan dana oleh Tim Peduli Gempa Sumbar di KPMJB

Sabtu, 3 Oktober, Tim peduli Gempa Sumbar melakukan rapat pertama untuk koordinasi dengan seluruh anggota tim dan menyusun time schedule kinerja tim selanjutnya. Dalam rapat ini disepakati bahwa Tim selanjutnya akan melakukan koordinasi dengan KBRI sebagai perwakilan pemerintah Indonesia di Mesir dan PPMI sebagai organisasi induk mahasiswa Indonesia di Mesir. Dengan kerja sama dua lembaga ini diharapkan tim akan didukung dan diayomi penuh oleh dua instansi ini dalam melakukan segala kegiatan yang dilakukan oleh tim, terutama untuk menggalang dana yang bersumber dari pemerintah dan masyarakat Mesir, berbagai lembaga kebajikan di Mesir, organisasi mahasiswa asing yang ada di Mesir, dan berbagai organisasi mahasiswa dan warga Indonesia yang ada di Mesir.
 
Dalam rapat itu juga dimatangkan mekanisme penggalangan dana pada acara massif yang diadakan oleh mahasiswa Indonesia di Mesir yang tergabung dalam organisasi daerah KPMJB (Keluarga Paguyuban Mahasiswa Jawa Barat) Mesir. Ini sebagai respon KMM dan Tim Peduli Gempa Sumbar KMM Mesir terhadap tawaran Gubernur KPMJB untuk mengundang Tim Peduli Gempa Sumbar pada acara `Malam Peduli Gempa Jawa Barat dan Muhasabah`, guna melakukan penggalangan dana untuk korban gempa Sumbar. Setelah mendengar gempa di Sumbar, gubernur KPMJB langsung menelpon ketua KMM untuk menyampaikan ucapan belansungkawa dan menyampaikan tawaran kerjasama kepada KMM. Tim Peduli pun segera menyiapkan orasi yang berisikan data terakhir yang dihimpun oleh tim dari berbagai media tentang sikon terakhir di Sumbar pasca gempa.
 
Setelah Ashar, Tim Peduli Gempa Sumbar langsung hadir pada acara yang digelar oleh KPMJB untuk melakukan koordinasi dengan panitia acara dalam hal teknis pelaksanaan penggalangan dana pada acara malam itu. Dalam acara tersebut,  Tim Peduli Gempa Sumbar KMM Mesir yang diwakili oleh ketua, Alnofiandri Dinar, Lc. menyampaikan informasi terkini pasca gempa Sumbar dan penyebaran brosur berita terkini pasca gempa Sumbar  yang diikuti dengan penggalangan dana dari hadirin yang hadir. Alhamdulillah terkumpul dana sejumlah 487 LE+ Rp 500 + 7 SR. Nilai yang hampir setara dengan 1 juta Rupiah.
 
Setelah melakukan penggalangan dana pada acara KPMJB, di tempat yang sama Tim Peduli Gempa Sumbar KMM Mesir yang didampingi oleh Ketua KMM Mesir langsung melaksanakan rapat koordinasi dengan PPMI Mesir yang dihadiri Presiden PPMI bersama salah satu menko, mendagri dan mensos. Dalam rapat itu disepakati bahwa PPMI selaku organisasi induk akan membentuk tim solidaritas gempa Sumbar yang terdiri dari PPMI, Wihdah, BWAKM, dan KMM Mesir. Setelah tim ini terbentuk, maka tim solidaritas dijadwalkan akan langsung mengadakan audiensi dan koordinasi dengan KBRI Mesir selaku perwakilan pemerintah Indonesia di Mesir.
 
Sebelum tim solidaritas ini terbentuk, TIM Peduli Gempa Sumbar KMM Mesir akan menjajaki kerjasama dalam upaya pengalangan dana dengan DPD PPMI, organisasi daerah, senat fakultas, almamater, afiliatif, ormas, LSM, parpol, dan seluruh organisasi dan lembaga yang berada di bawah BPA-MPA PPMI Mesir. Diharapkan, organisasi-organisa si yang ada ini akan membantu tim untuk menggalang dana pada acara massif yang mereka adakan. Tim juga meminta organisasi yang ada untuk bersedia meletakkan sebuah kontak infak di sekretariat mereka yang diperuntukkan untuk korban gempa Sumbar. Selain itu tim juga akan menyebar kotak infak untuk korban gempa Sumbar   di rumah makan, berbagai unit usaha, tempat keramaian mahasiswa Indonesia dan asrama-asrama yang diperuntukkan untuk mahasiswa asing.
 
Dana yang terkumpul akan diperuntukkan untuk membantu anggota KMM yang keluarganya di Sumbar menjadi korban gempa. Karena keluarga korban secara otomatis tidak akan mampu mengirim dana untuk mendukung studi anaknya di Mesir. Dana yang dimiliki oleh keluarga mereka pasti akan diutamakan untuk membangun kembali rumah yang rusak dan memulihkan sisi ekonomi. Oleh karena itu dana yang terkumpul akan dipokuskan untuk membantu meringankan anggota yang ada di Mesir, agar studi mereka tetap stabil. Jikalau dana yang terhimpun berjumlah besar, maka dana akan ditransfer ke Indonesia via KBRI ke Pemda Sumbar. Ide ini didukung juga oleh PensosBud KBRI Kairo, Iwan Wijaya yang juga hadir pada acara KPMJB ini. 
 
Sampa saat ini data yang sudah masuk kepada Tim Peduli Gempa Sumbar ada 8 orang anggota KMM Mesir yang menjadi korban. Nenek dari Irfan Wardilal dikabarkan meninggal bersama reruntuhan rumahnya yang hancur total saat gempa hari Rabu sore. Seorang saudara dari Meisyafitri masih belum ditemukan sampai berita ini diturunkan. Saudaranya yang lain juga mengalami luka parah dan patah-patah tulang akibat reruntuhan bangunan. Rumah Peri Zaldi juga rusak total, tidak bisa difungsikan. Tidak hanya itu, rumah kakak dan bibinya yang berdekatan dengan rumahnya juga rusak berat. Hal yang sama dialami oleh Irwan Farisa Jaya, yang rumahnya dan rumah kerabatnya yang berjumlah sekitar 5 rumah, rata dengan tanah. Rumah Army kurniawan dan Taufik Sukma di Tunggul Hitam Padang mengalami kerusakan 80% dan tidak bisa difungsikan. Kerusakan rumah yang parah juga dialami oleh keluarga Fitri Sabrina dan Adityawarman di Pariaman.  Salah seorang alumni KMM yang sudah berada di Indonesia , Ilyas Muhmmad, rumahnya juga rusak berat di Pariaman. (Alnof)