Layanan kesehatan yang layak merupakan hak dari setiap warga negara tanpa terkecuali, termasuk kaum dhuafa mustahiq zakat. Untuk memenuhi hal itu maka Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mencanangkan program INDONESIA SEHAT dengan beberapa programnya seperti Unit Kesehatan Keliling serta Kader Sehat dan Sahabat Pasien. Kader sehat BAZNAS meupakan sosok pendamping lapang program kesehatan BAZNAS yang berasal dari berbagai lembaga mitra BAZNAS. Agar para kader sehat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam menjalankan tugasnya maka BAZNAS secara berkala mengadakan pelatihan untuk mereka.
Untuk itu, pada Rabu (11/3), BAZNAS mengadakan ”Pelatihan Kader Sehat dan Sahabat Pasien” bertempat di Aula Sakinah Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) yang diikuti oleh 120 orang peserta. Acara yang dibuka oleh Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat – Departemen Kesehatan RI ini melibatkan 25 orang dokter dan tenaga medis dari BAZNAS, mitra BAZNAS maupun Departemen Kesehatan dam Departemen Sosial RI sebagai trainer dan pemberi materi. Sementara materi yang diberikan cukup beragam dari Teknik advokasi Jamkesmas, simulasi pelayanan kesehatan masyarakat, simulasi program pondok sehat terpadu, deteksi dini penyakit TB dan ISPA serta Medic First Responder untuk tanggap kebencanaan.
Menurut Sugeng Riyanto, koordinator program INDONESIA SEHAT BAZNAS, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan standar pemahaman yang sama dan memadai di kalangan para kader kesehatan BAZNAS. ”Diharapkan, para kader sehat ini dapat benar-benar jadi tulang punggung program kesehatan maupun kebencanaan yang dilakukan BAZNAS di lapang,” jelasnya. Saat membuka kegiatan pelatihan tersebut, Ketua I BAZNAS Hussein Ibrahim mengatakan pelatihan itu juga dilakukan untuk membantu pemerintah menjalankan program-program kesehatan di tingkat akar rumput.
"Realisasi penggunaan dana masyarakat dari zakat, infaq dan sadaqah ini diharapkan bisa memfasilitasi kader untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan," katanya.
Kader-kader kesehatan yang sudah terlatih, kata dia, diharapkan bisa menyebarluaskan pengetahuannya sehingga kemampuan masyarakat dalam menangani masalah kesehatan perlahan bisa meningkat.
Siti Zaenar, dari Direktorat Bina Kesehatan Komunitas Departemen Kesehatan, menyambut baik kegiatan pelatihan tersebut karena menurut dia partisipasi masyarakat sangat penting dalam upaya kesehatan.
"Keikutsertaan masyarakat punya daya ungkit besar. Upaya kesehatan tak banyak berarti tanpa pemberdayaan masyarakat," katanya. Pemerintah pun, katanya, sejak tahun 2006 berupaya meningkatkan peran masyarakat dalam upaya kesehatan melalui pembentukan Desa Siaga yakni desa yang memiliki sumber daya dan kemampuan untuk menangani masalah kesehatan di wilayahnya secara mandiri.
"Tiap Desa Siaga memiliki satu Pos Kesehatan Desa dengan minimal satu bidan dan dua kader kesehatan," katanya. Ia menambahkan, tahun 2007 sebanyak 33.910 Desa Siaga telah terbentuk di seluruh Indonesia dan tahun 2008 jumlahnya bertambah menjadi 47.000.
Pemerintah menargetkan tahun 2009 seluruh desa di Indonesia yang jumlahnya sekitar 72 ribu sudah menjadi Desa Siaga
Mengenai Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
Badan Amil Zakat Nasional ( BAZNAS ) merupakan badan yang dibentuk melalui KEPPRES No. 8 Tahun 2001. Badan ini memiliki tugas dan fungsi untuk melakukan penghimpunan dan penyaluran Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) secara nasional. BAZNAS mengkategorikan program pemberdayaan dengan konsentasi pada : Bantuan Bidang Kesehatan (INDONESIA SEHAT), Bantuan Bidang Keagamaan (INDONESIA TAQWA), Bantuan Bidang Pelayanan (INDONESIA PEDULI), Bantuan Bidang Ekonomi (INDONESIA MAKMUR), Bantuan Bidang Pendidikan (INDONESIA CERDAS)
Contact person: Saifullah Kundo (Koordinator publikasi BAZNAS)/ 081318305748/ 021 – 3904555 Ext. 119