Mahasiswa RI asal Sulawesi di Mesir Gelar Dialog "Karakteristik Studi Islam di Indonesia"

ERAMUSLIM – KAIRO – Mahasiswa dan pelajar RI yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS) Mesir, Sabtu, 12 Desember 2009 mengadakan acara dialog umum bertajuk "Karakteristik Studi-studi Islam di Indonesia.

Bertempat di Baruga Sulawesi, Sekretariat KKS yang dibangun atas swadaya masyarakat Sulawesi di Mesir dan donasi Jusuf Kalla ini, ketiga nara sumber yang terdiri dari: Prof. Dr. H. A. Salman Maggalatung, SH. MH., Dr. Wajidi Sayadi, M.Ag. dan Drs. Malkan, M. Ag dalam pengantar dialog masing-masing memaparkan perkembangan terkini seputar studi Islam di sejumlah perguruan tinggi Islam Indonesia.

Dialog berjalan lancar ditandai dengan antusias warga KKS mengikuti jalannya acara. Warga Sulawesi yang rata-rata pelajar dan mahasiswa di Mesir ini menyambut baik acara dengan melontarkan sejumlah pertanyaan dan tanggapan seputar studi Islam di Indonesia. Menariknya, ketiga nara sumber tersebut memberi klarifikasi atas stigma pendidikan IAIN (Institut Agama Islam Negeri) yang dinilai banyak kalangan cenderng liberal belakangan ini.

Dengan tegas Prof. Salman mengatakan bahwa visi dan misi utama IAIN yang sebagian kini berubah nama menjadi Universitas Islam Negeri itu, adalah mencetak ulama yang handal. "Visi IAIN kan jelas, bagaimana mencetak ulama yang handal", papar dosen IAIN Ambon ini.

Sejalan dengan itu, Dr. Wajidi sedikit menyinggung sejarah pergeseran pemikiran dan pola pendidikan di IAIN. Menurutnya, sejak tahun 1975, pasca terbitnya buku wajib di IAIN "Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya" yang ditulis oleh Prof.Dr.Harun Nasution, sedikit banyak mempengaruhi perkembangan pemikiran keislaman di IAIN. "Nah, nanti pada sekitar tahun 1975, muncullah sejumlah kalangan muda yang pikirannya sering kontroversial itu" ungkap penulis buku Hadis Tarbawi yang juga dosen di STAIN Pontianak ini.

Drs. Salman M.Ag, dosen STAIN Datokarama Palu, juga menambahkan dan setuju dengan pemaparan Dr. Wajidi bahwa pada dasarnya pendidikan Islam di IAIN tidak lepas dari tradisi kaum santri yang kental dengan penguasaan kitab kuning dan bahasa Arabnya.

Kedatangan ketiga nara sumber tersebut dalam rangka mengikuti program Short Course dari tanggal 1 sampai 16 Desember 2009 di sejumlah universitas dan lembaga keislaman di Mesir, seperti Universitas al-Azhar, Universitas Kairo, Dar el-Ifta dan lain-lain. Ketiganya tergabung dalam rombongan yang berjumlah 20 orang. Rombongan ini terdiri dari sejumlah Profesor Perguruan Tinggi Islam (UIN, IAIN, STAIN) yang tersebar di sejumlah provinsi di tanah air.