Mahasiswa Malaysia-Mesir Bantu Korban Gempa Sumbar

Rabu (11/11), Tim Peduli Gempa Sumbar menerima bantuan uang tunai sejumlah 1150 LE (sekitar Rp 2 juta) dan 3 dus pakaian dari PMRAM (Persekutuan Melayu Republik Arab Mesir). PMRAM merupakan organisasi pusat mahasiswa Malaysia yang tengah menimba ilmu di Mesir. Bantuan diserahkan langsung oleh Koord. kebajikan PMRAM, Zuhaily Muhammad kepada Alnofiandri Dinar, Lc selaku Ketua Tim di kantor pusat PMRAM, yang berlokasi di kompleks perumahan Masakin Atlas District Tujuh Nasr City, Cairo.

"Kami dari PMRAM ikut belangsungkawa atas musibah yang dialami oleh saudara-saudara kita di Sumatera Barat. Kami berharap mahasiswa yang sedang berada di Mesir ini dalam keadaan okey sahajalah, dan tidak ada sebarang gangguan apapun dalam studi mereka di sini. Mereka adalah saudara kita, dan kita berkewajiban memperhatikan mereka, termasuk daripada pelajar Malaysia. Sain ini, PMRAM juga ada program yanga namanya PROSMA (Project Sumbang Amal) yang menggalang dana secara permanent untuk membantu Palestina." Jelas Koord. kebajikan PMRAM, Zuhaily di sela-sela perbincangannya dengan Tim Peduli.

Utusan PPMI terdiri dari Ketua Tim dan Putra Erianton, mengucapkan ribuan terima kasih kepada PMRAM atas partisipasi aktifnya membantu rekan-rekan mahasiswa Indonesia yang menjadi korban gempa. Anton yang merupakan salah seorang pengurus di jajaran kabinet PPMI-Mesir mengatakan, "Kita berharap hubungan baik antara PPMI dan PMRAM-Malaysia akan terus berjalan lebih baik, dan produktif. Tidak hanya dalam hal-hal kemanusiaan, akan tetapi, akan berlanjut dengan berbagai kegiatan ilmiah dan bidang lainnya, baik di Mesir ataupun di Tanah Air."

Harapan itu diaminkan langsung oleh PMRAM, yang mana mereka juga berharap hubungan antara mahasiswa Indonesia dan Malaysia terus eksis dan semakin akrab. Kendatipun belakangan ini hubungan bilateral, Indonesia dan Malaysia kerap menemukan gesekan-gesekan yang cukup menegangkan di panggung politik. Ketua Tim, Alnofiandri Dinar, Lc juga menimpali, "partisipasi yang ditunjukkan mahasiswa Malaysia ini mengindikasikan hubungan emosional Negara Serumpun masih kuat dan ini perlu dipertahankan serta ditingkatkan. Hubungan baik yang sudah terbina hendaknya terus terbawa sampai ketika pulang ke Negara masing-masing. Jangan sampai silaturrahmim hanya terbatas oleh masa studi dan jarak yang yang memisahkan."

Menyikapi bantuan barang, Tim menyatakan mohon maaf kepada PMRAM karena tidak bisa mengirim bantuan itu ke Indonesia, mengingat biaya kirim yang mahal dan jarak tempuh yang sangat lama. Setidaknya membutuhkan 1 bulan, jika pelayanan pengiriman barang dari Mesir ke Indonesia via kapal laut ada. Saat ini, Sumbar juga sudah memasuki tahap recovery, tidak lagi dalam kondisi tanggap darurat. Oleh Karena itu Tim berinisiatif untuk mejual barang-barang yang sudah disumbangkan dan hasil penjualan akan digabungkan ke khas dana yang sudah dihimpun.

Selain itu, setelah menemui direktur IDM, Tim Peduli gempa Sumbar juga mengambil bantuan yang bersumber dari Guru Besar Universitas Kairo, DR. Rif`at Fauzi senilai 500 LE. "Bantuan hanya berjumlah LE 500 perbulannya, yang diberikan sampai dengan saat mahasiswa yang keluarga mereka menjadi korban dianggap tidak membutuhkan lagi. Bantuan juga tidak bisa bertambah nominalnya, justru hanya bisa dikurangkan dari nominal yang sudah ada." Terang Dr. Rif `at ketika di temui oleh tim di kantornya.

Bertambahnya bantuan dari Dr. Rif`at Fauzi dan PMRAM Malaysia, maka sampai Kamis (12/11) Alhamdulillah Tim Peduli Gempa Sumbar kerjasama KMM Mesir, BWAKM, WIHDAH PPMI dan DPP PPMI telah berhasil menghimpun dana sejumlah: 20.107, 30 LE + 50 Euro+ 11 SR+ 6 $ + Rp 856. 350. Di KBRI Kairo terkumpul dana senilai 1.803 $ + 1.776 LE. Insya Allah dana ini akan diserahkan secara simbolik oleh Dubes RI pada acara penyerahan bantuan korban Sumbar yang diadakan oleh Tim Peduli Gempa Sumbar bekerjasama dengan KMM Mesir pada hari Jum`at, 13 November 2009 di Aula Rumah Gadang bilangan Tajammu` Awwal Provinsi Helwan. (Tim Peduli Gempa Sumbar-Mesir)