Long March Solidaritas Bebaskan Al-Aqsha Palestina

Bandar Lampung [5/11/2009] – Sekitar 2000 umat Islam yang tergabung dalam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung mengadakan Aksi Longmarch Solidaritas Bebaskan Al-Aqsha Palestina sebagai bentuk protes keras atas tindakan penyerbuan tentara Zionis Israel ke Masjid Al-Aqsha Palestina akhir-akhir ini yang mengakibatkan puluhan umat Islam yang sedang beribadah di sana terusir dan terluka. Tindakan tersebut jelas-jelas melecehkan dan menodai kesucian Masjid Al-Aqsha, kiblat pertama umat Islam dan tempat singgah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, serta bertentangan dengan hak asasi manusia yang paling mendalam.

Longmarch sejauh 4 km mulai dari halaman Masjid Al-Furqon Lungsir menuju halaman Kantor Gubernur Lampung mengutuk kebiadaban Israel atas warga Palestina tersebut telah berlangsung puluhan tahun tanpa ada penyelesaian dari pihak manapun, termasuk dari pihak PBB maupun OKI. Bahkan kekejaman Zionis Israel, pelanggaran HAM, pemusnahan umat Islam Palestina tak berdosa berlangsung setiap saat.

Apalagi sebagai warga dan bangsa Indonesia, kita sangat mendukung upaya kemerdekaan suatu negeri atas penjajahan bangsa lain. Sebagaimana diamanahkan dalam Pembukaan UUD 1945, yang menyatakan bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan. Apalagi Palestina adalah satu-satunya negeri muslim yang smpai saat ini masih dalam penjajahan bangsa asing.

Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Lampung atas nama umat Islam yang berada di Lampung menyampaikan pernyataan dan permintaan kepada pimpinan Islam, tokoh masyarakat, untuk bersama-sama umat Islam seluruh dunia membebaskan Masjid Al-Aqsha dari penjajahan Zionis Israel. Draft pernyataan diterima Akmal Jahidi,SH, Kabid Kespang mewakil Gubernur Lampung.

Dalam tausiyahnya, Ustadz Ali Farkhantsani, Sekjen Aqsha Working Group (AWG) Jakarta mengingatkan, umat Islam di seluruh dunia tidak boleh tinggal diam saja, sebab kehormatan umat Islam saat ini sedang diinjak-injak dan dinajisi oleh Zionis Israel. Hal ini tidak bisa didiamkan begitu saja, khususnya oleh umat Islam Indonesia sebagai mayoritas umat Islam di dunia, harus ada aksi nyata dan kebersamaan antar seluruh komponen Islam.

Umat Islam di seluruh dunia harus bangkit, bersatu mengerahkan segala daya dan upaya, dengan harta dan kekuatan, untuk membela kehormatan Masjid Al-Aqsha. Sebab, masalah Masjid Al-Aqsha bukanlah masalah bangsa Palestina saja, tetapi masalah umat Islam seluruh dunia.

Ustadz Ali, yang juga Sekretaris Pusat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) juga meminta kepada pejabat pemerintah yang mendapat amanah rakyat, untuk :

  1. Lebih berperan aktif dalam mendesak Pemerintah RI untuk bersama-sama umat Islam seluruh dunia dalam mewujudkan solidaritas bagi pembebaskan Masjid Al-Aqsha Palestina dari penjajahan Zionis Israel.
  2. Bersama-sama dengan komponen umat Islam di Indonesia sebagai mayoritas berpendudukan muslim terbanyak di dunia, untuk Membentuk Tim Investigasi Khusus Al-Aqsha Palestina.
  3. Meminta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada rakyat dan umat Islam Indonesia untuk mewujdukan solidaritasnya serta berjuang bersama-sama saudara-saudaranya di Palestina dalam rangka mengembalikan Masjid Al-Aqsha sebagai kiblat perrtama dan tempat suci ketiga umat Islam, sebagai hak asasi paling mendalam.
  4. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga diharapkan memelopori draft usulan pengiriman Pasukan Perdamaian ke kawasan Al-Aqsha Palestina, dengan melibatkan pasukan dari negeri-negeri Islam, khususnya dari Indonesia sebagai mayoritas negara berpenduduk Islam di dunia.

Demikian Siaran Pers ini. Allahu Akbar!

Bandar Lampung, 5 November 2009 M.

Jama’ah Muslimin (Hizbullah)

Wilayah Lampung,

Ketua Panitia

ttd.

Hidayaturrahman