Berbisnis ternyata tak hanya menguntungkan secara dunia, tapi juga dapat menjadi sarana menuju surga. Tak percaya? Lihatlah apa yang dilakukan Lestari Books. Penerbit yang satu ini beralih dari ‘sekadar’ distributor buku-buku luar negeri biasa menjadi pencetak alquran tajwid dengan blok warna pertama di Indonesia. Kuncinya hanya satu, berusaha menebar manfaat sebanyak-banyaknya untuk umat.
Berawal dari Tiga Bersaudara
Siapa sangka, lampu lalulintas yang berwarna-warni dapat mengilhami tiga bersaudara yang telah lama bergelut di bidang penerbitan buku-buku Islam, Mr. Abdus Sami, Mr. Abdul Naeem, dan Mr. Abdul Moin dari India, untuk mengadopsikan simbol-simbol warna tersebut ke dalam alquran sebagai tuntunan dalam membacanya dengan benar dan baik. Setelah melalui proses pemikiran yang panjang, akhirnya pada 4 Januari 2002, karya inovatif ini dipublikasikan kepada umat Islam di seluruh dunia. Begitulah kemudian, alquran tajwid dengan blok warna tersebut mendunia hingga sampai ke Indonesia.
Di Indonesia, alquran tajwid dengan blok warna yang dilabeli sebagai produk “Alquranku” oleh pemegang lisensi, Lestari Books, mulai diresmikan untuk beredar setelah mendapatkan hak cipta dari Departemen Hukum dan HAM RI dengan nomor 026553 tertanggal 20 Oktober 2004. Sementara pengesahan dari Departemen Agama RI baru dapat direalisasikan setelah melalui serangkaian proses koreksi (pentashihan) yang panjang dan seksama serta disesuaikan dengan mushaf alquran standar Indonesia, baik dari segi tulisan maupun tanda-tandanya. Keputusan tersebut diperoleh pada tanggal 8 Desember 2005. Alquranku lalu diluncurkan bertepatan dengan kegiatan Musabaqah Tilawah Alquran (MTQ) Nasional ke XXI di kota Kendari, Sulawesi Tenggara pada tanggal 30 Juli 2006. Semenjak itu, Alquranku sudah mulai menarik minat umat Islam di Indonesia.
Inside the Product
Mushaf alquran dengan ketentuan tajwid yang dipermudah dengan menggunakan kode warna ini dilengkapi dengan penjelasan ketentuan-ketentuan tajwid dalam Bahasa Indonesia (huruf latin) yang mudah dipahami. Ketentuan tajwid yang digunakan adalah yang berdasarkan bacaan tajwid ala Qiraat ‘Ashim yang diriwayatkan oleh Imam Al-Hafs, yang merupakan cara baca yang paling banyak dipergunakan umat Islam di dunia, terutama di Indonesia, dari tujuh riwayat cara baca Qiraat Sab’ah.
Ketentuan tajwid yang dilampirkan dalam Alquranku meliputi: makhraj huruf hijaiyah, qalqalah, nun dan mim musyaddadah (tasydid), huruf lam, mim sukun, hukum nun mati/tanwin, huruf ra, mad, alif lam syamsiyah dan qamariyah, waqaf, dan ayat-ayat sajadah. Ketentuan tersebut diterjemahkan dalam beberapa kode blok warna, misalnya: Ikhfa berwarna biru, Qalqalah berwarna merah, Idgham bighunnah berwarna hijau, Iqlab berwarna ungu, dan seterusnya.
Dengan blok warna tersebut, pembaca dapat lebih memperhatikan tekanan, fonetik, irama, serta cara membaca alquran dengan semestinya. Hal inilah yang kadang diabaikan oleh para pembaca pemula dan yang kurang mengerti hukum bacaan alquran.
Blok warna yang digunakan sengaja dipilihkan warna-warna yang menyolok dengan tingkat kepadatan tinta yang tinggi dan menggunakan font khusus, ketebalan dan kerenggangan yang berbeda yang belum pernah ada di Indonesia, serta tidak mengganggu tulisan yang berwarna hitam.
Untuk menarik konsumen, bentuk dan ukuran Alquranku sengaja didesain sedemikian rupa agar enak dipandang, menggunakan kertas khusus supaya ringan, mudah dibawa, praktis dibuka dan jelas dibaca oleh semua kalangan. Cover Alquranku terbuat dari bahan pilihan dengan warna-warna pilihan menarik, dengan tulisan relief tinta emas.
Dalam proses produksi Alquranku, Lestari Books melibatkan berbagai pihak, seperti Perguruan Tinggi Ilmu Quran dan Departemen Agama.
Alquranku tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Hingga saat ini, telah ada lima produk Alquranku yang semuanya dilengkapi tajwid dengan blok warna, yaitu juz amma untuk anak-anak, alquran portabel dengan ukuran kecil, alquran terjemah tiga bahasa (Arab, latin, dan Indonesia), Alquran standar, dan Alquran terjemah.
Alquranku dapat pula dijadikan sebagai souvenir, mahar pernikahan, dan juga parsel. Terutama menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, permintaan Alquranku meningkat dan tak jarang dikemas menjadi parsel.
Distribusi dan Testimonial
Alquranku ternyata telah merambah ke berbagai daerah di Indonesia hingga ke pelosok tanah air. Dari sekolah, pondok pesantren, majelis taklim hingga perkantoran. Dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, hingga Papua. Sampai sekarang, tak kurang dari 40 agen besar yang tersebar di wilayah Indonesia telah membantu dalam pendistribusian Alquranku. Tak hanya orang dewasa yang tertarik dengan Alquranku, anak-anak pun terpikat dengan warna-warna yang ditonjolkan oleh Alquranku. Seperti dikisahkan oleh Ir. Linda, Public Relation Lestari Books, berikut ini:
“Pernah ketika pameran di Batam, ada anak kecil yang merengek ingin dibelikan Alquranku. Dia tidak mau beranjak sebelum ibunya membelikan alquran tersebut. Saya sendiri sempat terkejut. Subhanallah, anak itu sampai begitu terhadap produk kami.”
Rupanya, Alquranku juga dapat memicu anak-anak untuk belajar alquran sejak dini, bahkan tak jarang anak-anak yang bersemangat belajar alquran karena alqurannya menarik, berwarna-warni seperti Alquranku.
Tak hanya anak-anak yang memberikan testimoni terhadap Alquranku, beberapa ustadz dan publik figur pun merespon positif dengan diterbitkannya Alquranku. Seperti yang diujarkan Ustadz Restu yang dijuluki Ustadz Cinta, “Ide kreatif dan cerdas, semoga semakin banyak yang mencintai Alquran tajwid metode blok warna serta menerapkan 6M, yaitu: memiliki, membaca, memahami, menghafalkan, mengamalkan, dan mengajarkan.” Lain pula dengan Aa Gym, kyai kondang asal Bandung tersebut memberi testimoni dengan, “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dengan banyaknya inisiatif bagaimana Alquran menjadi sesuatu yang enak, menyenangkan untuk dibaca karena umat ini tidak akan pernah bisa bangkit sebelum mengenal, mencintai, membaca, mengamalkan, dan menyampaikan Alquran. Jadi, saya sangat mendukung, bersyukur dan berterima kasih atas upaya-upaya ini dan harus selalu ada evaluasi agar bisa menjadi lebih baik.
Dengan berbagai testimoni tersebut, tak heran, Lestari Books terus memantapkan hati untuk mengedarkan Alquranku ke berbagai daerah, termasuk negara tetangga. Sebut saja, Alquranku sudah beredar di Malaysia, Brunei, Singapura, bahkan Hongkong. “InsyaAllah ke depannya bisa se-Asia, minimal Asia Tenggara, doakan saja” ujar Linda.
Alhamdulillah, kendala yang dihadapi dalam hal pendistribusian tidak terlalu merintangi, justru kemudahan yang datang dari Allah. Antisipasi dalam menghadapi berbagai kendala adalah dengan sosialisasi ke berbagai media, majalah, internet, instansi, menyebarkan pamflet, dan juga berpartisipasi dalam pameran, bazaar, di dalam dan luar negeri.
Meski sudah sosialisasi, ternyata ada beberapa terbitan Alquran yang mirip dengan Alquranku yang beredar di pasaran. Dalam menyikapi hal tersebut, Lestari Books tak segan-segan untuk menyelesaikannya, termasuk lewat jalur hukum, tentunya setelah melalui proses konsolidasi. Hal ini penting karena terkait dengan hak cipta.
Ke depannya, Alquranku akan mewadahi berbagai keinginan masyarakat yang ingin mempelajari Alquran, misalnya, dalam Bahasa Inggris.
Bisnis yang Mengantarkan Hidayah
Alquranku tak hanya sebagai sarana rizki yang berlimpah, ternyata Alquranku juga sebagai sarana pengantar hidayah bagi pemilik perusahaan. D.B. Mirchandani, akrab disapa Pak Dani, pemilik Lestari Books dahulu banyak bergelut di bisnis garmen dan distributor buku-buku luar negeri, di antaranya buku-buku berbahasa Inggris dan anak-anak. Setelah ditawarkan untuk menerbitkan Alquran tajwid dengan blok warna, rupanya, hatinya juga bergetar untuk memeluk dan mempelajari Islam lebih jauh.
Keinginan untuk menebarkan manfaat bagi banyak orang sambil beribadah membuahkan keyakinan Pak Dani dan Lestari Books untuk menerbitkan dan mendistribusikan Alquranku, termasuk ketika pertama kali mendaftarkan Alquranku ke Departemen Agama untuk ditashihkan.
“Justru Pak Dani bilang, ‘sudah, yakin aja, ini kitab suci, semua orang pasti butuh, tinggal kita beri inovasi’ insyaAllah dapat memberi manfaat dan bernilai ibadah,” jelas Linda.
Alquranku juga membawa hikmah bagi Pak Dani dan karyawan Lestari Books beserta keluarganya, beliau selalu menekankan bahwa memasarkan Alquranku adalah termasuk berjihad karena banyak orang yang belum bisa membaca Alquran dan oleh karena itu, jihadnya adalah dengan memperkenalkan Alquran kepada orang banyak, mengajak orang untuk mengaji dengan baik dan benar.
Ada kebahagiaan yang didapat dari Allah dengan memasarkan Alquranku, termasuk keberkahan dalam keluarga. Itulah salah satu manfaat yang dirasakan oleh Pak Dani dan karyawannya.
Dengan tidak menjadikan Alquran sebagai bisnis semata, ternyata usaha menerbitkan dan memasarkan Alquran dapat membawa keberkahan, pahala, dan hidayah.
(Indah)