Akhirnya Mega Film KETIKA CINTA BERTASBIH dapat disaksikan di bioskop-bioskop seluruh Indonesia mulai 11 Juni 2009 mendatang. Bagi penggemar novel karya Habiburarahman El-Shirazy (Kang Abik) dan mungkin jutaan masyarakat yang telah mengetahui proses perjalanan film ini dari mulai audisi yang digelar di beberapa kota, film ini telah ditunggu-tunggu cukup lama.
Film dengan budget cukup besar hingga puluhan miliar ini dirasakan cukup memuaskan oleh sang penulis novel Kang Abik dibandingkan dengan film sebelumnya yang diangkat dari novel karangannya. Penggarapan film ini sengaja dibuat sedekat mungkin dengan cerita pada novelnya, mulai dari syuting di Mesir yang menggambarkan pemandangan Kota Kairo, Sungai Nil, Pyramid, Sphinx, Kota Alexandria dengan pemandangan laut Mediterania yang indah, Benteng Qait Bay hingga dialog yang terdapat dalam film pun tak terlalu jauh dengan apa yang ada di novelnya.
Dengan menggaet Chaerul Umam sebagai sutradara dan Imam Tantowi sebagai penulis scenario, film yang berdurasi 124 menit ini dibintangi oleh 5 bintang produk audisi nasional yang dilakukan di 9 kota besar di Indonesia (Surabaya, Medan, Padang, Yogyakarta, Semarang, Pontianak, Bandung, Makassar, dan Jabodetabek). Mereka adalah Kholidi Asadil Alam (Khairul Azzam) dari Pasuruan, Oki Setiana Dewi (Anna Althafunnisa) dari Batam, Alice Sofie Norin (Eliana Pramesti) dari Jakarta, Andi Arsyil Rahman (Furqon) dari Makassar dan Meyda Sefira (Ayatul Husna) dari Bandung. Meraka berhasil memukau dewan juri sekelas Didi Petet, Neno Warisman, Chaerul Umam dan Kang Abik serta menyisihkan lebih dari 6000 peserta audisi.
Tidak hanya bintang-bintang muda, film ini pun dimeriahkan oleh bintang-bintang senior seperti Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Didi Petet, El-Manik, Niniek L. Karim, Mediana Hutomo, Cut Yanthi dan Aspar Paturusi.
Berbeda dengan film-film religi yang pernah ditayangkan sebelumnya, Mega Film KETIKA CINTA BERTASBIH mempunyai pesan moral yang tinggi bagi generasi muda. Kang Abik sebagai penulis novel ingin membangkitkan semangat generasi muda untuk lebih berani dan mandiri dengan membangkitkan jiwa entrepreneurship dan tak lupa untuk selalu berikhitiar dan tawakal.
Selain itu tema cinta yang mendasari cerita film ini digambarkan sangat berbeda dengan cerita cinta di film-film lainnya. Dalam hal ini Kang Abik ingin menyampaikan bahwa cinta itu suci dan cinta bukanlah mengumbar nafsu dan hubungan yang akhirnya menghasilkan perbuatan-perbuatan dosa. Dalam film KETIKA CINTA BERTASBIH digambarkan bahwa kedudukan wanita dalam Islam sangat dihargai dengan dibebaskannya wanita untuk memilih calon suaminya dan bahwa wanita juga berhak mengajukan persyaratan yang akan memberikan kebaikan bagi dirinya dan keluarganya pada calon suaminya.
Sedikit sama dengan karya Kang Abik sebelumnya, pada karya kali ini pun ada sedikit isu poligami dalam ceritanya. Tetapi, menurut Kang Abik ia bukan ingin mengemukakan tentang tesis dan anti tesis dari masalah poligami tetapi ingin menggambarkan bahwa Islam memberikan banyak pilihan dan petunjuk terhadap berbagai masalah termasuk dalam hal pernikahan.
Film “Pembangun Jiwa” yang rencananya juga akan tayang di 7 negara lainnya (Brunei, Malaysia, Singapore, Hongkong, Taiwan, Mesir dan Australia) melalui 22 hari syuting di Mesir dengan menggunakan kamera Arri BL 535B ini merupakan satu-satunya film asing yang berhasil mengantongi izin syuting di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir dan Bandara Internasional Kairo.
Menurut sang produser dan sang sutradara, film ini berhasil menggambarkan keaslian Mesir dan sama sekali tidak memanfaatkan teknologi komputer yang lebih dikenal dengan CGI (Computer Generated Imagery) seperti yang digunakan oleh film-film fantasi. Walaupun di awal film, ada satu scene yang seolah menggunakan teknologi CGI ini. (Wini)