Eramuslim – Presiden Direktur Global Wakaf Syahru Aryansyah menjelaskan soal pentingnya berwakaf. Dia menekankan bahwa harta itu sebenarnya bisa ‘dibawa’ mati. Caranya, dengan berwakaf. Berwakaf tidak perlu menunggu kaya. Semua Muslim bisa melakukannya.
“Kalau kita bicara aset atau uang lalu kita simpan sebagian untuk kehidupan di dunia maka wakaf itu menjadi bekal kita untuk di akhirat. Jadi apakah harta bisa ‘dibawa’ mati, bisa, dengan wakaf Insya Allah,” ujar dia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/10).
Syahru mengatakan, sangat banyak literatur baik di Alquran dan Hadis yang membahas wakaf. Contoh yang umum diketahui Muslim kebanyakan adalah wakaf yang dilakukan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW. “Misalnya Utsman bin Affan dengan wakaf sumurnya, dan Umar bin Khattab dengan kebun Khaibarnya, itu harta-harta terbaik mereka,” katanya.
Untuk berwakaf, lanjut Syahru, tidak perlu menunggu kaya raya. Sebab wakaf itu waktu dan jumlahnya pun tidak dibatasi. Kapan pun bisa berwakaf. Karena itu Global Wakaf sangat memberi perhatian pada ekonomi produktif.
“Dengan cara apa? Dengan me-landing-kan semua aset wakaf baik dalam bentuk fisik maupun wakaf tunai, itu diproduktifkan dalam berbagai portofolio ekonomi produktif,” tutur dia.