Hindari Terjangkitnya Penyakit, BSMI Galakkan Kampanye Kebersihan

Munculnya berbagai penyakit yang menjangkiti para pengungsi letusan gunung merapi, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) bekerjasama dengan Muslim Aid dan Bank BTN menggalakkan kampanye kebersihan di sejumlah posko pengungsian, seperti di Masjid Agung Sleman dan di Desa Caturharjo Sleman pada Sabtu-Minggu (13-14/11).

Kampanye kebersihan tersebut antara lain dilakukan dengan memasang poster-poster kesehatan di MCK posko pengungsian, pemberian paket kebersihan diri (sabun mandi, sikat gigi dan pasta gigi), edukasi mengenai personal hygiene (kebersihan diri), serta gerakan cuci tangan dan sikat gigi bersama.

Selain kampanye kebersihan, BSMI juga mengajak para pengungsi untuk senam gembira bersama, minum susu, memberikan suplementasi zat besi, dan pemeriksaan mata.

Ketua BSMI Cabang Yogyakarta, dr Bambang Edi Susanto SpA, mengatakan rangkaian kegiatan tersebut selain untuk menjaga kebersihan posko pengungsian, juga untuk menghibur para pengungsi yang mulai mengalami depresi.

“Senam gembira ini kami adakan sepekan sekali untuk menghibur para pengungsi. Banyak dari para pengungsi yang antusias mengikuti senam gembira, karena gerakan-gerakan dalam senam ini mengundang tawa. Apalagi bagi pengungsi yang lanjut usia. Adapun anak-anak, dihibur dengan permainan, brain gym, serta dongeng,” ujarnya.

Sedangkan kampanye kebersihan, lanjutnya, dilakukan untuk tetap menjaga standar kesehatan di posko pengungsian dan menghindari terjadinya wabah penyakit seperti diare, ISPA, dan campak. Mengingat, sudah ada beberapa pengungsi yang terjangkit diare dan campak karena kondisi sanitasi yang buruk. Adapun ISPA, masih menempati posisi penyakit terbanyak yang dialami pengungsi.

Tak hanya itu, para pengungsi juga diberi siraman rohani melalui acara Nada dan Dakwah oleh Ustadz Zulkarnain di Masjid Agung Sleman. Acara tersebut diisi pula dengan hiburan nasyid oleh kelompok musik Ali Sahaja dari Bantul dengan aransemen musik campuran tradisional Jawa dan modern.

“Kami juga membuka warung gratis yang menyediakan susu, buah-buahan, dan bubur kacang hijau. Upaya ini terus kami lakukan untuk mempertahankan daya tahan tubuh para pengungsi agar tidak mudah terjangkit penyakit,” ungkap dr Bambang Edi S SpA.

Sementara itu, tim psikososial dan trauma healing BSMI kembali melakukan assesment BDI (Back Depression Inventory) untuk mengukur secara kuantitatif tingkat stress yang dialami oleh pengungsi. Selain itu tim psikososial BSMI juga mulai melakukan pendampingan untuk pengungsi dengan cara SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) setiap harinya dengan mobile ke posko-posko pengungsian.

Yogyakarta, 15 November 2010

Panca Okta Hutabrina
Humas BSMI Pusat

CP:

  • Rina 0813 9224 5550,
  • dr. Bambang 0857 1579 1868