Duta Besar RI-Mesir Serahkan Bantuan kepada Tim Peduli di Rumah Gadang

Duta Besar RI, AM. Fachir Jumat, (13/11) menyerahkan uang tunai senilai $ 2.103 + 3.926 LE+ Euro 250 + Rp 50.000 kepada Ketua Tim Peduli Gempa Sumbar-Mesir, Sdr. Alnofiandri Dinar, Lc di auditorium Rumah Gadang KMM-Mesir. Penyerahan itu dilangsung pada acara pengalokasian bantuan gempa Sumbar sekaligus perpisahan beberapa kader KMM yang bertolak ke Tanah Air. Dana tersebut, merupakan hasil dari aksi solidaritas yang digalakkan di lingkungan KBRI-Kairo pasca gempa Sumbar 30 September lalu. Bertambahnya dana dari KBRI itu, hingga Sabtu (14/11) dana yang telah masuk ke khas Tim Peduli Gempa Sumbar mencapai $ 2.109 + Euro 300 + 24.725,05 LE + 11 SR + Rp 906.350. Pada kesempatan itu, ia juga menyerahkan bantuan secara simbolik 3 orang mahasiswa yang menjadi korban gempa Sumbar.

Dubes yang didampingi juga oleh Atase pertahanan KBRI Kairo mengatakan bahwa dana yang diserahkan ini bukan bersumber dari khas KBRI selaku perwakilan pemerintahan RI di Mesir, tapi dana ini adalah dana perseorangan yang dihimpun dan dikelola langsung oleh Pensosbud karena KBRI sendiri tidak ada dana untuk itu. "Kita hanya menfasilitasi semua pihak yang berniat menyalurkan dana bagi para korban gempa sumbar, seperti halnya kerja Tim. Ini adalah amanah yang disalurkan melalui kami KBRI kairo." Papar AM. Fachir dihadapan masyarakat Minang Mesir yang memadati aula Rumah Gadang di bilangan Helwan, Kairo.

Pada sambutannya, ketua Tim Peduli Gempa Sumbar, Alnofiandri Dinar, Lc. menjelaskan proses terbentuknya kepanitiaan, kinerja Tim yang patut diacungkan jempol, karena bekerja sangat solid sekali dan matang dalam bekerja. "Tim sangat solid dikarenakan Tim ini lahir dari rahim KMM dan atas inisiatif perorangan, bukan dari SK Dewan Pengurus KMM seperti pada kepanitiaan lainnya. Selain itu, seluruh komponen KMM juga sangat mendukung kinerja Tim. Ketika Tim butuh kerja sama atau membutuhkan tenaga anggota KMM lainnya, selalu saja ada anggota yang stand by", pungkas Alnof di sela-sela sambutan acara malam itu.

Menyikapi bantuan dari pihak Mesir dan dari pihak manapun, Dubes RI menekankan bahwa semua bantuan itu pada dasarnya adalah amanah disematkan ke pundak Tim dan kepada si penerima. Ia juga menngingatkan bahwa Mesir secara ekonomi tidak lebih baik dari Indonesia. Secara perkapita pendapatan Indonesia jauh lebih baik daripada Mesir, perkapita Mesir hanya 1400 USD, sedangkan pendapat perkapita Indonesia mencapai 2030 USD. Akan tetapi, Mesir memiliki rasa solidaritas yang tinggi. "Oleh karena itu, pandai-pandailah berterima kasih terhadap Mesir, terutama penyumbang yang saat ini telah berjasa memberikan bantuan kepada kita. Mesir terlalu banyak memberi terhadap kita. Jangan sampai lupa setelah diberikan bantuan. Terima kasih, kita dapat divisualisasikan dalam bentuk prestasi akademis dan keuletan belajar serta menjaga akhlak yang sebagai penerus agama." Pesan Dubes RI kepada hadirin.

Presiden PPMI, Muhammad Taufik atas nama seluruh mahasiswa Indonesia di Mesir menghaturkan terima kasih kepada KBRI Kairo dan kepada semua pihak yang terlibat bersama-sama dengan Tim dalam penggalangan dana bagi korban gempa Sumbar. Presiden juga menyatakan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Tim yang telah bekerja keras dan sukses dalam menghimpun dana. Senada dengan yang disampaikan oleh Presiden PPMI, Peri Zaldi, salah seorang korban dalam pesan dan kesannya menyampaikan rasa terima kasih mereka dan apresiasi atas kinerja Tim dan solidaritas yang ditunjukan oleh seluruh pihak. "Saya merasakan bertapa berat untuk bersabar itu, namun harus dihadapi. Dan saya semakin kuat menghadapi musibah ini, ketika saudara-saudara saya di mesir begitu solider terhadap kami", terangnya malam penyerahan.

Acara penyerahan ini berlangsung sangat akrab dan komunikatif. Pada acara ramah tamah, salah seorang anggota KMM, Kopri Nurzen sempat menyampaikan situasi riil perekonomian anggota KMM. Anggota KMM umumnya berasal dari ekonomi menengah kebawah. Sehingganya rata-rata mereka mandiri dan mesti giat belajar di Mesir, agar kesempatan untuk meraih beasiswa terbuak lebar. Hal ini juga yang membuat mereka terkadang mesti bekerja keras diluar studi untuk memenuhi kebutuhan harian. Kondisi di kampung jauh lebih memperihatinkan, oleh karena itu, bantuan sebaiknya juga disampikan kepada keluarag korban di Tanah Air. Ujar Kopri.

Selain dihadiri oleh Ketua KMM, Lingga Fachri berserta jajarannya, acara kemarin juga dihadiri oleh para penasehat Kesepakatan Mahasiswa Minang Mesir dan keputrian mahasiswa Minang Mesir atau lebih akrab dengan sapaan Bundo Kanduang. Bakso ala urang awak menjadi menu hangat mengakhiri acara penyerahan bantuan dan laporan Tim Peduli Gempa Sumbar pada pukul 21.00 CLT malam itu. (Tim Peduli Gempa Sumbar/[email protected])