Dialog Antar Penggerak Dakwah di Jepang

Sama halnya dengan yang di Indonesia, gerakan dakwah senantiasa dinamis dan terasa hidup justru dengan bermacam-macamnya kelompok-kelompok yang menjadi penggiatnya. Berbagai kelompok tadi membawa gaya, bendera, dan interpretasi yang berbeda-beda yang malahan membuat selalu hidup dan tidak membosankan.

Itulah yang mendasari semangat Midori ISC, sebuah komunitas muslim Indonesia di Tokyo Institute of Technology untuk kembali menyelenggarakan Kajian Midori Sangat Spesial (KMSS) yang kedua.

KMSS dilaksanakan secara periodik dengan mengambil tema-tema di seputar pembentukan calon-calon pemimpin umat yang tidak saja kuat secara intelektual, tetapi juga mengakar pemahaman agamanya, dan dewasa dalam mengelola perbedaan baik diantara sesama aktivis dakwah maupun yang belum menjadi muslim sekalipun. Itulah kenapa, KMSS selalu menampilkan aktivis-aktivis dakwah di Midori ISC yang berbeda-beda latar belakang kelompoknya.

Topik yang diangkat kali adalah Islam Life Model yang mengupas tentang bagaimana kehidupan seorang muslim yang ideal baik sebagai individu, dalam keluarga, dalam masyarakat, serta dalam kehidupan bernegara. Masing-masing sub-topik dibahas dengan sangat menarik oleh pemateri yang berbeda-beda yang juga memiliki latar belakang gerakan yang berbeda.

Acara bertempat di Aula Sekolah Republik Indonesia di Tokyo (SRIT) pada hari Ahad, 22 Mei 2011 dan berlangsung seharian sejak pukul 09.00 hingga 15.30 waktu Tokyo, Jepang. Kali ini sekaligus sebagai Pengajian Bulanan KMII Jepang.

Ketua Keluarga Masyarakat Islam Indonesia di Jepang (KMII Jepang) dalam pembukaannya menekankan pentingnya kontribusi dari tiap-tiap gerakan dakwah yang ada di Jepang di berbagai acara KMII Jepang. Karena hanya dengan partisipasi aktif berbagai gerakan tadi KMII Jepang tetap menjadi pengayom muslim Indonesia di Jepang serta menjadi salah satu motor aktivitas masyarakat Indonesia di Jepang.

Di tengah-tengah acara, disajikan juga berbagai hidangan dari yang menu berat di makan siang, hingga ke makanan ringan. Semuanya merupakan buatan dari warga Midori sendiri. Midori ISC selama ini dengan tim dapur dan logistiknya telah beberapa kali berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang melibatkan orang-orang Indonesia.

Selain hidangan makanan, ditampilkan juga penampilan anak-anak yang merupakan anggota keluarga dari warga Midori.

Acara ditutup dengan wrap-up yang cukup bagus dari Wisnu Ananta Kusuma, dosen di Institut Pertanian Bogor, salah satu aktivis Midori yang getol membawa paham sinergitas antar gerakan dakwah sebagai kunci keberhasilan dakwah Islam, terutama di Bumi Sakura.

Muhammad Kunta Biddinika
Mantan Sekjen Midori ISC (www.midori-tokodai.org) periode 2008-2009