Dewan Dawah Titipkan Pengungsi pada Penduduk

‘‘Kulo remen teng mriki, kados teng griyo piyambak,’’ ujar Mbah Kromo (63). Pengungsi Merapi asal Desa Plumbon itu mengaku senang tinggal di rumah Abdul, warga Desa Manisrenggo, Prambanan, Klaten. Sejak Jum’at, 5 November lalu, Mbah Kromo dan sebagian besar warga Plumbon mengungsi karena takut ancaman Merapi yang aktivitasnya meningkat. Di rumah penampungnya, Si Mbah merasa seperti tinggal di rumah sendiri.

Mbah Kromo dan Pak Abdul bukan saudara pertalian darah. Demikian pula warga Plumbon dan Manisrenggo lainnya yang kini tinggal seatap. Tetapi mereka dipersaudarakan oleh Posko Dewan Da’wah Klaten atas dasar ikatan aqidah.

Ustadz Rifa’i Haryono, Ketua Dewan Da’wah Klaten, menjelaskan, saat ini ada sekitar 900 pengungsi Merapi di Manisrenggo. Mereka berasal dari desa-desa di zona 5 hingga 20 km dari puncak Merapi yang sedang berstatus awas. Namun, sejak awal Dewan Da’wah tidak menyediakan tempat pengungsian khusus seperti tenda.

‘’Kami menerapkan strategi anshor-muhajirin. Jadi, para pengungsi dipelakukan seperti kaum muhajirin Makkah yang dipersaudarakan dan ditolong oleh kaum anshor Madinah,’’ Ustadz Rifa’i menerangkan.

Sebelumnya, bersama para tokoh masyarakat setempat, Ustadz Rifa’i melakukan pendekatan kepada warga Manisrenggo agar bersedia menjadi anshor bagi pengungsi.

‘’Kami melakukan pendekatan spiritual, mengenai persaudaraan seiman. Sehingga alhamdulillah banyak warga yang terggah untuk menampung pengungsi meskipun mereka bukan kerabatnya sendiri,’’ tutur Rifa’i di posko relawan Dewan Da’wah di dekat RSI (Rumah Sakit Islam) Manisrenggo.

Menurut KH Solechan, Ketua Dewan Da’wah Jawa Tengah yang juga ayah mertua Ustadz Rifa’i, model posko pengungsian anshor-muhajirin ini sekaligus edukasi kepada ummat khususnya di Klaten tentang makna hakiki persaudaraan. Ini sangat penting, karena praktik pluralisme (sinkretisme) keberagamaan cukup marak di Klaten. Banyak keluarga yang terdiri muslim dan non-muslim, dan dalam kehidupannya tidak berprinsip berdasarkan aqidah. Ikatan darah (qabiliyah) dan kemanusiaan (insaniyah) mengalahkan ikatan iman, dan ini yang ditengarai secara spiritual turut mengundang bencana alam sebagai sebuah bentuk teguran dari Allah SWT.

Posko Dewan Da’wah Klaten yang melayani logistik dan medis dengan dukungan donatur dalam dan luar negeri seperti Muslime Helfen Germany, semula bermarkas di warung air Dewan Da’wah di Desa Bumiharjo, di lereng timur Gunung Merapi.

Posko mendistribusikan air bersih bagi pengungsi dari warung yang dibangun LAZIS Dewan Dakwah dengan dukungan Global Peace Mission Malaysia.

‘’Tapi pada Sabtu, 6 November 2010, kami harus turun ke Manisrenggo karena Bumiharjo sudah masuk zona merah Merapi,’’ terang Dokter Barji, salah satu relawan medis asal Jakarta, yang ditemui di Posko Layanan Kesehatan Dewan Da’wah di sebelah RSI Manisrenggo. (nurbowo)