“Sebagai ikhtiar untuk turut menyelamatkan Indonesia, Dewan Dawah menggemakan tema ‘Selamatkan Indonesia dengan Dakwah’. Sebab, hanya dakwah satu-satunya gerakan yang dapat membawa perubahan menuju kemuliaan. Dan gerakan dakwah akan semakin efektif bila didukung sinergi umara dan ulama.”
Demikian tutur Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia KH Syuhada Bahri, saat memberikan sambutan dalam pembukaan Daurah Du’at Dewan Dakwah di Islamic Centre Al Anshar Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, medio November lalu.
Daurah Para Da’i yang didukung oleh Badan Amil Umat Islam (Bamuis) BNI 46 itu diikuti 65 peserta dari sejumlah lembaga dakwah, ormas, yayasan, masjid, serta tokoh agama sekabupaten Serang. Daurah juga dihadiri jajaran Pemda setempat sejak kelurahan hingga provinsi.
Narasumber daurah sebagian besar berasal dari Pengurus Dewan Dakwah Pusat, ditambah pengurus provinsi dan Bamuis BNI Pusat.
Menurut Ustadz Misbahul Anam, Pengurus Bidang Diklat dan Dakwah Dewan Dakwah Pusat, daurah tingkat kabupaten ini diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut. “Setelahnya, kita akan lakukan follow up dengan bekerjasama dengan pemerintah kabupaten setempat,” ungkapnya.
Daurah serupa juga digelar di Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan, dan Kediri, Jawa Timur.
Di Masjid Agung Jeneponto, daurah diikuti 48 da’i dari berbagai ormas dan lembaga pendidikan Islam setempat. Acara yang berlangsung pada 22-24 November 2013 itu dibuka dan ditutup oleh Bupati Jeneponto, H Radjamilo.
Selama dua setengah hari, para peserta daurah mendapatkan materi tentang problematika umat yang disampaikan Ustadz Amlir Syaifa Yasin, materi aqidah oleh Ustadz Sumitro Mangkusasmito Lc, materi dawah oleh Ustadz Syariful Alamsyah, Kepribadian Da’i oleh Ustadz Misbahul Anam, dan Fiqh Ikhtilaf oleh Ustadz Suwito Suprayogi.
Direktur Eksekutif LAZIS (Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah) Dewan Dakwah Ade Salamun membawakan materi Social Enterpreneurship. Sedang materi pengelolaan ZIS oleh Bamuis BNI.
Brigadir Polisi Mansyur, salah seorang peserta daurah, mengaku mendapat banyak ilmu dan wawasan dari acara ini. ‘’Saya ingin mewujudkan kepolisian yang suci,’’ ia mengungkapkan motivasinya mengikuti daurah. Pengurus Masjid Nuur As Syurth Mapolres Jeneponto ini mengatakan, daurah hendaknya diadakan secara reguler dalam jangka waktu tertentu.
Dalam pesan penutupan H Radjamilo mengatakan, hendaknya Dewan Dakwah Jeneponto menyertai bupati penggantinya untuk melanjutkan program dakwah di kabupaten tersebut.
‘’Pertahankan Jeneponto yang warganya seratus persen muslim dan tingkatkan kualitas spiritual serta kesejahteraan masyarakat,’’ kata Radjamilo yang sudah dua periode menjadi bupati Jeneponto. (ruslan/bowo)