Gempa yang meluluh-lantahkan Sumatera Barat (30/09) terus mengundang rasa simpati dari berbagai kalangan, apalagi para mahasiswa yang berasal dari Ranah Minang dan tengah menimba ilmu di Mesir. Semua berusaha untuk berkontribusi dan bersinergi dengan Tim Peduli Gempa guna membantu sejumlah sahabat mereka yang menjadi korban dari dahsyatnya gempa 7,6 SR tempo hari. Itulah, salah satu protret bantuan yang dilakukan oleh beberapa orang mahasiswa Minang yang berdomisili di provinsi Dimyath, Mesir. Selain membuka link-link donator bagi Tim Peduli, teman-teman Minang di sana juga menginformasikan prihal gempa Sumbar kepada masyarakat Indonesia dan Mesir yang tinggal di Dimyath. Kendatipun jarak Dimyath dan Kairo cukup jauh -sekitar 4 jam menggunakan mobil dan 5 jam dengan kereta api-, tidak mengurangi himmah mereka untuk turut berkontribusi di Tim Peduli.
Melalui link yang diinformasikan oleh teman-teman Minang dari Prov. Dimyath, Tim Peduli Gempa yang berpusat di Kairo pun langsung berkoordinasi aktif. Akhirnya, melalui kesepakatan anggota tim, tepat hari Kamis (08/10) Pukul: 15.00 CLT, 3 orang delagasi tim peduli yang terdiri dari: Sdr. Aulia Rafles, Ade Mus`ab dan Syahrul dilepas menuju provinsi Dimyath. Berbekal beberapa data gempa berupa: VCD film dokumenter gempa berbahasa Arab, brosur tiga bahasa dan galeri foto paska gempa, delegasi bertolak ke Dimyath menggunakan mobil.
Setelah menelusuri perjalan Kairo-Dimyath sekitar 4 jam, kedatangan delegasi langsung di Dimyath disambut hangat oleh teman-teman dari Formasi (Forum Komunikasi Dan Informasi Mahasiswa Indonesia Dimyath). Sambutan yang cukup bersahabat semakin membuat keadaan semakin sedu, apalagi sambutan yang antusias ditampakan Ustd. Muhammad Sayyid selaku perantara dengan para donatur di Prov. Dimyath, semakin membuat teman-teman merasa optimis bisa menggalang dana. Selain memperagakan data yang dibawa dari Kairo, delagasi juga menerangkan secara langsung kepada masyarakat Dimyath mengenai kondisi terkini di Sumbar.
Melalui perantara warga Mesir yang kerap disapa Abu Wafidin itu, maka Jumat pagi para delegasi Tim Peduli dipertemukan, dan mendapatkan dana dari para donatur Dimyath. Puncaknya, masyarakat Dimyath yang tergugah dan simpati dengan keadaan Sumbar mengadakan penggalangan dana seusai shalat Jum`at. Setelah dihitung dana yang terkumpul mencapai 5000 pound Mesir, setara dengan 10 juta rupiah. Jika dijumlah dengan dana sebelumnya, maka dana telah terkumpul di khas Tim Peduli Gempa sampai sekarang (10/10) berjumlah 7.426.70 LE, setara dengan 13 juta rupiah lebih.
Lantaran amanah dan kesibukan tim di Kairo, akhirnya Jumat sore sekitar pukul 16.30 CLT delagasi Tim Peduli langung berpamitan dan bertolak menuju Kairo. Sesampainya di Kairo pada pukul 23.00 CLT, delegasi langsung menuju posko utama dan disambut oleh Ketua Tim Sdr. Alnofiandri Dinar, Lc.. Selain menceritakan perjalanan perdanan mereka ke Dimyath, para delagasi juga melaporkan seputar dana yang diperoleh. Dari pengamatan kami semalam, ketua tim dan rekan-rekan tim cukup bahagian dengan keberhasialn delegasi Dimyath. "Kami atas nama tim mengucapkan terimakasih yang terhingga kepada delagasi tim dan masyarakat Dimyath. Semoga Allah Swt membalas segala kebaikan mereka dengan yang lebih baik. Bagaimana pun kami dari tim akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk mengimpun dana." Terang Sdr. Alnofiandri Dinar di sela-sela penyambutan kedatangan delegasi di Posko Utama, di bilangan H-10, Nasr City.
Semoga apa yang telah diberikan oleh para dermawan dibalas oleh Allah dengan balasan yang lebih baik dan dapat menyeka air mata duka para korban gempa. Amien (Tim Peduli Gempa Sumbar Mesir)