(Banten) Sudah dua hari musibah jebolnya Tanggul Situ Gintung Tangerang yang berakibat ratusan pemukiman warga dan sebuah kampus rusak berat. Selain itu data resmi yang dihimpun dari Depkes, 77 orang tewas, 100 orang masih dinyatakan hilang dan 179 orang luka-luka yang diantaranya masih dalam perawatan.
Sejak hari pertama, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) sebagai lembaga kemanusiaan yang bergerak di bidang kesehatan dan sosial menerjunkan mobil ambulans dan mobil dapur umum beserta tim medis dan logistik di depan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Tim medis yang beranggotakan dokter jaga dan perawat sudah melayani lebih dari 30-an pasien yang sebagian besar relawan yang terluka saat pencarian korban. Bahkan beberapa pasien sempat dirujuk ke RS setempat dengan menggunakan ambulans BSMI.
Ketua Tim Tanggap Bencana BSMI Muhammad Rudi yang berada di lokasi bencana mengatakan bahwa selain pelayanan medis, pihaknya menyiapkan makanan siap saji yang dibagikan kepada sekitar 300-an para pengungsi dan relawan. “Kami sudah menyiapkan mobil dapur umum yang akan menyajikan makanan. Sedangkan bahan-bahannya sudah tersedia dari kemarin sehingga kami bisa fokus membantu para korban tidak perlu ke pasar terdekat,” ujar Rudi yang sejak kemarin stand by di lokasi.
Bagi para warga yang peduli pada korban bencana jebolnya Situ Gintung, M. Rudi mengajak partisipasi masyarakat untuk menyalurkan bantuan ke Sekretariat BSMI di Jl. Dewi Sartika No.19 Cililitan Jakarta. Bantuan yang diberikan bisa berupa bahan makanan, obat-obatan, kain kafan, kapas, pakaian layak pakai dan air mineral. Seluruh bantuan yang terkumpul akan segera disumbangkan kepada para korban.
Seperti diketahui, tanggul air di sekitar Situ Gintung, Ciputat, jebol akibat tidak dapat menahan debit air setelah hujan turun di wilayah yang terletak 2 kilometer dari perbatasan DKI Jakarta dengan Provinsi Banten tersebut. Beberapa rumah warga di sekitarnya terbawa arus setelah tanggul tersebut jebol, Jumat (27/3) sekitar pukul 02.00 dini hari.
Warga sekitar yang selamat mengungsi ke kampus UMJ dan rumah yang tidak terkena terjangan air Situ Gintung. Genangan air menyusut setelah menggenangi rumah warga hingga lebih dari 2 meter. Beberapa warga sempat terkurung karena tingginya air sehingga harus berlindung di atap rumah. Sebagian besar rumah yang terendam berada di wilayah lembah, seperti perumahan Cirendeu Permai.
Sumber Berita :
Pardian Sulaiman S.Sos
Humas BSMI