Setiap kali Ramadhan datang, antusiasme masyarakat muslim terhadap agamanya meningkat. Tak heran, banyak toko buku Islam dikunjungi masyarakat. Nah, Anda yang sering berjalan-jalan di sekitar Kwitang, tentu tak asing dengan Wali Songo, toko buku Islam yang sudah berdiri sejak puluhan tahun lalu. Setiap hari, toko buku ini ramai dipadati pengunjung, apalagi selama bulan Ramadhan. Selain nyaman, pengunjung tak khawatir lupa waktu untuk shalat karena di samping toko ini terdapat masjid yang tak kalah ramai. Masjid Agung Al-A’raf namanya.
Masjid Al-A’raf memanjakan pengunjung dengan menggelar berbagai kegiatan setiap pekannya. Setiap ahad pagi, kegiatan pengajian majelis taklim diadakan, siangnya pengunjung dapat mengikuti bedah buku dengan tema yang berbeda tiap pekan. Pada pekan ketiga, pengunjung dapat belajar tafsir dengan Ust. Muh. Ibnu Abdillah, Lc. Sementara bagi para pengunjung yang haus akan kajian hadits dapat datang pada pekan keempat, yaitu dalam kegiatan kajian hadits shahih Bukhari Muslim oleh Ust. Muslih Abdul Karim, yang diadakan setiap hari Selasa selepas zuhur. Kegiatan yang tak kalah menarik adalah kajian Fiqih Bulughul Maram yang dipandu oleh Ust. Jamil Ali Husein, Lc, setiap Kamis.
Pada Ramadhan kali ini, pengurus masjid menyediakan 300 paket ta’jil untuk masyarakat umum yang singgah di masjid. “Biasanya, kalau hari Kamis, kami mengundang anak yatim untuk berbuka bersama,” jelas pengurus Masjid Al-A’raf, Bapak Suyadi. Kegiatan rutin lain sama seperti kegiatan masjid-masjid di bulan Ramadhan, yaitu tarawih dan ceramah. Tarawih yang dilaksanakan di Al-A’raf adalah 8 rakaat dengan 2 kali salam, diselingi pula dengan ceramah yang diisi antara lain oleh K.H. Kamil Ali, Ahmad Fathon, M.A., dan anggota DPR Ust. Nur Alam Bachtir.
Kendala yang dihadapi pengurus masjid adalah area masjid yang tak terlalu luas sehingga sulit dalam mengatur lalulintas jamaah, terutama jamaah akhwat (wanita). “Seperti yang kita lihat, pintu Al-A’raf ini hanya satu, untuk keluar masuk. Untuk jamaah wanita harus melewati barisan jamaah pria, jadi menimbulkan ketidaknyamanan. Belum lagi kalau banyak yang beristirahat pada siang hari,” jelas Pak Suyadi. Untuk mengatasi kendala tersebut, pengurus masjid berencana membuat pagar pembatas dari tali yang memungkinkan jamaah wanita melaluinya.
Masjid yang dapat menampung hingga 450 jamaah ini adalah relokasi dari Masjid Agung Al-A’raf di Jalan Kwitang Raya No.8. Tidak diketahui alasan pemindahan tersebut, tapi karena letaknya yang strategis, masjid ini tetap ramai dikunjungi meski luasnya tidak seideal dulu. Jamaah yang mengunjungi masjid Al-A’raf rata-rata berasal dari pengunjung Wali Songo, pegawai kantor di sekitar masjid, dan musafir.
(Indah)
foto: annida-online