Ancaman ekspor sapi hidup dari Australia ke Indonesia yang dilansir berbagai media beberapa hari terakhir ini harus disikapi dengan arif. Kejadian ini menjadi momentum untuk menumbuhkan semangat berswasembada daging bagi masyarakat.
Noor Azis, Direktur Kampoeng Ternak Jejaring Dompet Dhuafa menyatakan, bagi Kampoeng Ternak, rencana penghentian ekspor sapi oleh Pemerintah Australia perlu dilihat sebagai peluang dan tantangan bagi masyarakat untuk lebih peduli pada peternakan terutama ternak sapi. Hal ini diharapkan bisa berdampak positif bagi para peternak sapi lokal di Indonesia.
“Karenanya, Kampoeng Ternak mendukung pemerintah untuk mengembangkan peternakan sapi sebagaimana dinyatakan oleh Menteri Perekonomian, Hatta Rajasa,” kata Azis di Kantor Kampoeng Ternak Jalan Muchtar Raya No. 17 RT.01/01 Sawangan Lama, Depok, Selasa (7/6).
Untuk mendukung sikap ini, Kampoeng Ternak Jejaring Dompet Dhuafa telah menggulirkan program pengembangan ternak sapi yang kini sudah berjalan di Bima (NTB), Sulawesi Selatan, Banteng, Situbondo (Jatim) dan daerah Gunung Merapi (Yogyakarta). “Selain itu, Kampoeng Ternak juga menggulirkan program pengembangan ternak domba/ kambing yang tersebar di 13 Kabupaten di Indonesia,” jelas Azis.
Azis mengungkapkan, kedepan Kampoeng Ternak akan terus mengembangkan peternakan sapi dan domba/ kambing di beberapa wilayah lain di Indonesia. Dia memprediksi, kebutuhan daging sapi dan domba/ kambing di Indonesia sangat tinggi terlebih pada moment-moment tertentu seperti Lebaran dan Natal, “Kebutuhan daging sapi di masa mendatang akan terus meningkat,” katanya.
Menurut data pemerintah, kebutuhan daging sapi saat ini mencapai 430 ribu ton per tahun. Dari jumlah itu, sebanyak 25 persen atau 100 ribu ton daging berasal dari impor.
Azis berharap, sudah saatnya pemerintah Indonesia tidak bergantung pada impor sapi Australia. Dengan membangun kemandirian peternak, maka kita bisa swasembada daging. Untuk membangun kemandirian tersebut bisa melalui pembangunan sentra ternak dan benahi tata niaga perdagangan ternak.
Kampoeng Ternak adalah lembaga pemberdayaan jejaring Dompet Dhuafa yang fokus pada pemberdayaan peternakan. Hingga kini program pemberdayaan peternakan sapi dan domba sudah tersebar di 16 Kabupaten di Indonesia diantaranya Sukabumi, Tasikmalaya, Bima, Sumedang, Tuban, Lampung, Garut, OKU Timur, Situbondo, Lebak, Kab. Bogor, Blora dan Yogyakarta. Sementara, total populasi ternak sapi dan domba per April 2011 sebanyak 4,180 ekor dengan perincian 144 ekor sapi dan 4,036 ekor domba.
KAMPOENG TERNAK DOMPET DHUAFA
Noor Azis, Direktur Kampoeng Ternak (0818 911 873)
JL. Muchtar Raya No. 17 RT.01/01 Sawangan Lama, Depok
Telp. 0251 8610008 Fax. 0251 8610015