Aktivis Sumbar Deklarasikan KODAM

"Ini bukan lembaga militer, tapi lembaga dakwah. Pemimpinnya pun disebut ketua, bukan panglima," jelas Irfianda Abidin sambil tersenyum, usai melantik pengurus Komite Dakwah Mentawai (Kodam) di Masjid Al Wahidin, Muara Siberut, Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Senin (21/2).

Malam itu, berbarengan dengan tabligh akbar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ketua KPSI (Komite Penegakan Syariat Islam) Sumatera Barat tersebut melantik Ustadz Sobir sebagai ketua Kodam. Sedang Ustadz M Siddik diamanahi sebagai sekretarisnya. Selanjutnya tim formatur ini akan menyusun kepengurusan Kodam yang lengkap dalam waktu satu bulan ke depan.

Turut hadir dalam deklarasi dan pelantikan pengurus Kodam, Camat Siberut Selatan H Asril dan Ketua DKM Al Wahidin Sulaiman, serta sepuluh da’i asal Padang dan Sumatera Barat yang tergabung dalam kafilah Kodam. Ratusan masyarakat antusias mengikuti acara ini.

Selaku Pembina Kodam, Irfianda menjelaskan lembaga ini dibentuk untuk lebih menata dakwah di Kepulauan Mentawai. Salah satu program Kodam adalah membangun pesantren pelajar.

"Alhamdulillah, da’i Dewan Da’wah di Desa Toleleu, Ustadz Lukman, langsung menyediakan tanah seluas 2 hektar di samping masjid untuk pembangunan pesantren. Ada lagi tanah wakaf di Tuapejat," ungkap Irfianda, yang sehari sebelum pelantikan berdakwah ke Desa Peipei dan Toleleu.

Safari da’wah Kodam berlangsung 18-23 Pebruari. Selain di Desa Muara Siberut yang merupakan ibukota Kecamatan, para da’i juga mengarungi sungai dan laut untuk berdakwah di Desa Sarausau, Peipei, Toleleu, Rogdog, Salappa, Madobag, dan Matotonan.

"Kita prihatin dengan kondisi umat di Mentawai. Oleh Pemda dan turis mereka dilestarikan keprimitifannya dalam adat budaya lokal, dan oleh misionaris mereka dikristenkan," tutur Irfianda.

Banyak pelajar muslim Mentawai yang ketika kembali ke rumah orangtuanya, kembali pula menjalani kehidupan adat seperti makan babi dan bergaul dengan anjing. Sedang muslimah Mentawai, bila menikah dengan pemuda setempat otomatis mengikuti agama suaminya. Contohnya seorang mantan aktivis majelis taklim Masjid Ikhwah Madobag, yang kini memeluk nasrani lantaran mengikuti suaminya.

Menurut Irfianda, program Kodam didukung oleh kaum muslimin di Sumatera Barat dan Malaysia melalui lembaga seperti Global Peace Mission. "Setelah deklarasi Kodam ini kami akan menggelar Tabligh Akbar Internasional untuk menghimpun dana dakwah Kodam," terang Irfianda. (bowo)