Sejak lama, kurma dikenal sebagai buah khas Timur Tengah yang banyak manfaatnya bagi kesehatan manusia. Sehingga banyak orang mengonsumsi kurma, bukan hanya sebagai makanan sehari-hari, tapi juga sebagai alternatif untuk menjaga kesehatan fisik. Para pengusaha pun semakin kreatif dalam mengolah kurma. Sekarang, kita bisa menemukan beraneka ragam makanan olahan yang berbahan utama buah kurma, mulai dari permen, coklat, kue, bahkan kopi kurma.
Sebagai negara yang mayoritas penduduknya Muslim, Indonesia menjadi salah satu pangsa pasar potensial penjualan kurma dan berbagai produk olahannya. Apalagi menjelang bulan Ramadhan ini, permintaan pasar akan buah kurma biasanya meningkat dibandingkan hari-hari biasa. Minat masyarakat Muslim Indonesia akan kurma-kurma berkualitas dan peluang pasar yang besar inilah, yang dibidik oleh Abdulkarem Saeed Mareai Talib untuk membangun bisnis toko kurma, khususnya di Jakarta.
Di bawah naungan PT Duta Karimah yang didirikan tahun 2009, Abdulkarem membuka toko kurma eksklusif "Thamra" yang menawarkan sekitar 40 jenis kurma berkualitas asal Arab Saudi. Bisnis yang dibangun Abdulkarem ini terbilang sukses karena sekarang Abdulkarem sudah membuka lima butik "Thamra" di Jakarta, antara lain di Mall Artha Gading, Pusat Grosir Cililitan, di Jalan Raden Inten II Jakarta-Timur, Jl. Arteri Pondok Indah dan di Jalan Hang Lekir II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Kelima toko itu target pasarnya memang kalangan kelas menengah ke atas. Namun untuk menjangkau semua lapisan konsumen di Indonesia, Abdulkarem membuka toko kurma "Al-Barakah" di Jl. Cipinang Besar Selatan No.3A Jatinegara Jakarta Timur dan di kawasan Cisarua Puncak untuk kalangan pembeli kelas menengah ke bawah.
Sama halnya dengan "Thamra", toko kurma Al-Barakah juga dalam naungan PT Duta Karimah yang sekarang dipimpin oleh Marie Amir Talib, sebagai komisaris utama dan Muhammad Talib selaku direktur utama. Dua orang inilah yang membantu Abdulkarem mewujudkan berdirinya toko kurma Thamra.
Cerita Dibalik Berdirinya "Thamra"
Toko kurma Thamra adalah usaha pertama yang dibangun Abdulkarem di Indonesia. Ide untuk mendirikan "Thamra", berawal karena Abdulkarem kerap diminta oleh teman-teman dan koleganya untuk membawakan kurma berkualitas dari Arab Saudi, setiap kali ia berkunjung ke Indonesia. Dari pengalaman itu, timbul pemikiran, mengapa harus jauh-jauh membeli kurma ke Arab Saudi, mengapa tidak menyediakan saja kurma-kurma itu di Jakarta.
Setelah melakukan analisa mendalam, Indonesia, dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta orang, merupakan pasar yang potensial bagi bisnis kurma. Berdasarkan analisa ini, Abdulkarem memutuskan untuk membangun bisnis toko kurma yang diberi nama "Thamra" dengan basis di Jakarta.
Thamra berasal dari bahasa Arab "Tamr" yang atinya kurma. "Bagi masyarakat Arab, kurma adalah buah yang sangat berharga, sehingga pada zaman dulu, orang Arab kerap memberi nama anak perempuan mereka dengan nama Tamara, dari kata Tamr, dengan harapan anak perempuan mereka akan secantik pohon kurma," kata Abdulkarem pada Eramuslim.
Perlahan tapi pasti, bisnis toko kurma yang dibangun bapak tiga putra itu, berkembang pesat. Toko kurma Thamra makin dikenal banyak orang, dan tingkat penjualannya terus meningkat, karena makin banyak orang Indonesia yang mengetahui manfaat kurma untuk kesehatan. Permintaan pun meluas bukan hanya dari Jakarta, tapi juga dari berbagai daerah di Indonesia seperti Lampung, Medan, Surabaya, sampai Makasar.
Menurut Abdulkarem, kurma-kurma yang dipasok ke Indonesia kebanyakan kurma dari Mesir, Iran dan Tunisia. Namun toko kurma Thamra hanya menyediakan kurma-kurma dari Arab Saudi. Dari ratusan jenis kurma yang ada di Saudi, kata Abdulkarem, Thamra menjual 40 jenis kurma berkualitas dengan kisaran harga Rp.40.000/kg sampai Rp.450.000/kg.
"Dari puluhan jenis kurma yang ada di Thamra, yang paling laris adalah jenis kurma Ajwa. Di kalangan kaum Muslimin, kurma ini juga dikenal dengan sebutan kurma Nabi," ujar Abdulkarem.
Jenis kurma lainnya yang menjadi favorit konsumen di Indonesia adalah kurma Majdoul, atau dikenal dengan nama kurma California. Jenis kurma ini berukuran besar dengan rasa manis sedang, berkulit tipis, berwarna coklat, dan dagingnya kenyal serta segar, berwarna seperti Amber.
Untuk mendapatkan dan menjaga pasokan kurma bagi bisnisnya di Indonesia, Abdulkarem bekerja sama dengan perkebunan kurma di Arab Saudi dan dengan Thamra Al Tumur Trading East, perusahaan distributor produk kurma.
Dalam membangun bisnisnya, Abdulkarem mengakui tidak lepas dari berbagai kendala. Kendala yang kerap dihadapinya saat ingin memperluas usaha adalah sistem birokrasi di Indonesia yang menurutnya rumit dan kurang mendukung iklim investasi, serta kendala sumber daya manusia yang kurang memiliki daya juang dan kurang gigih dalam menjalankan bisnis ritel.
Strategi Pemasaran dan Pengembangan Bisnis
Meski menghadapi kendala, Abdulkarem tetap berusaha memperluas dan mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Thamra, kata Abdulkarem, akan tetap setia dengan kurma dari Arab Saudi, karena Saudi sudah dikenal sebagai negara penghasil kurma terbaik kelas dunia.
Dengan motto "The Flavours of The Middle East", Thamra juga akan selalu konsisten menjaga kualitas kurma yang dijualnya agar tidak mengecewakan konsumen.
"Thamra dan second brand-nya Al Barakah akan terus melakukan penetrasi pasar melalui sistem keagenan maupun waralaba ke seluruh Indonesia, agar Thamra makin mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat. Thamra juga akan menekankan pada mutu pelayanan terbaik, dengan menyediakan layanan pembelian melalui telepon, email, dan siap mengantarkan pesanan ke rumah-rumah pelanggan di seluruh Indonesia, ini sistem door to door service," jelas Abdulkarem.
Selain itu, lanjut Abdulkarem, setiap berpromosi, Thamra akan selalu mengedukasi para pelanggannya tentang manfaat kurma agar tumbuh kesadaran di masyarakat bahwa kurma bukan sekedar buah yang perlu dikonsumsi pada saat bulan Ramadhan saja, tapi juga sangat bermanfaat jika dikonsumsi secara rutin setiap hari.
"Target Thamra adalah dikenal oleh seluruh rakyat Indonesia," tukas Abdulkarem.
Sebagai perusahaan yang sedang berkembang, Thamra juga akan meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya. Manajemen Thamra selalu berusaha menumbuhkan rasa memiliki terhadap perusahaan, di kalangan karyawannya sehingga mereka terus termotivasi untuk ikut serta mengembangkan bisnis Thamra.
"Thamra ingin memiliki karyawan yang kinerjanya baik, berdedikasi tinggi dan loyal terhadap perusahaan," imbuh Abdulkarem.
Seiring dengan berkembangnya bisnis Thamra, nama Thamra pun mulai dikenal di negara lain, di luar Indonesia. Thamra bahkan beberapa kali pernah mendapat pesanan dari pelanggan di Malaysia dan Brunei, tapi untuk saat ini permintaan itu belum bisa dilayani.
"Tapi dalam waktu dekat, Thamra akan go international dengan jangkauan pengiriman pesanan ke wilayah Asia, seperti Malaysia, Singapura dan Brunei," tukas Abdulkarem.
"Untuk saat ini, saya berharap kurma dapat dijumpai di seluruh rumah penduduk Indonesia, bukan hanya di kalangan warga Muslim saja, karena manfaat dan khasiat kurma memang baik untuk semua orang," tandasnya mengakhiri perbincangan dengan Eramuslim.
Nah, buat Anda yang mencari kurma-kurma berkualitas, apalagi menjelang bulan Ramadan ini, silahkan berkunjung ke toko kurma Thamra dan nikmati sensasi kenikmatan serta khasiat kurma-kurma asal Arab Saudi. (kw/wn)