Inspirasi sukses ber-online store kini datang dari negeri seberang, Singapura. Eit, tapi jangan salah, ternyata pelakunya juga orang Indonesia, lho. Bagaimana ceritanya hingga Isti dan suami sukses menggarap Muslim Galeri hingga dapat meraup omset puluhan juta rupiah per bulan? Simak kisahnya.
Door-to-Door di Singapura
Bagi Isti, Indonesia tak hanya sebagai negara asalnya tercinta, tapi juga sumber rezeki yang tak terkira. Ibu dua anak yang bernama lengkap Nur Ain Istikharah ini sudah lama menetap di Singapura bersama sang suami. Bermula dari kuliah, menikah, mendapat pekerjaan, hingga hamil anak pertama, Isti masih menjalani kehidupan seperti biasa, belum terjun sebagai pebisnis. Namun, setelah melahirkan anak pertama, Isti memilih untuk resign dari pekerjaan dan mencari celah penghasilan yang bisa dilakukan sambil mengasuh anak. Gayung bersambut, sang suami, Surya Putra, pun mendukung.
Awalnya, pada 2006, Isti mulai berbisnis pakaian muslim dan jilbab yang dibawanya dari Indonesia untuk dijajakan door-to-door kepada teman-teman dan juga komunitas Melayu di Singapura. Hampir dua tahun menjalani bisnis seperti itu, Isti merasa kelelahan karena selain sedang mengandung anak kedua, bisnis door-to-door sangat menguras waktu dan tenaga. Oleh karena itu, tercetuslah ide untuk membuat toko online yang akhirnya di-launching pada Agustus 2008.
Pelanggan Pertama dari Papua
Setelah meluncurkan toko online www.muslimgaleri.com, Isti dan suami giat mempromosikan bisnisnya yang fokus pada busana muslim, jilbab, dan aksesoris. Putra bahkan dengan tekun mempelajari SEO (search engine optimization) untuk menarik perhatian pelanggan agar berkunjung dan berbelanja di Muslim Galeri. Lucunya, pelanggan pertama yang berkunjung ke situs mereka adalah warga Papua.
“Kami kaget juga, nggak menyangka ternyata ada orang Papua yang berminat membeli pakaian muslim,” ujar Isti.
Setelah rampung membangun sistem dan marketing online, satu persatu pelanggan pun berdatangan ke situs Muslim Galeri. Kebanyakan para pelanggan masih berasal dari Jabodetabek, sebagian dari luar daerah, bahkan ada pula yang dari luar negeri seperti Prancis dan Jepang. Mengingat bertambahnya animo masyarakat dan pengunjung, yang terbantu pula oleh iklan di eramuslim.com, Muslim Galeri yang tadinya hanya digawangi oleh Isti dan suami, kini sudah dibantu oleh beberapa pegawai. Isti juga menyewa sebuah tempat sebagai kantor dan gudang di bilangan Ciputat dan berencana merekrut seorang manajer pada Maret mendatang.
Pelayanan After Sales
Bagi Isti, menjalani bisnis bukan sekadar mengejar profit, tapi juga bagaimana membuat para pelanggan seperti sahabat sehingga enjoy bertransaksi di Muslim Galeri. Pelayanan after sales pun diutamakan oleh Isti, misalnya dengan kemudahan retur barang. Selain itu, dengan fasilitas chatting, Isti dapat menyapa langsung para pelanggannya, bahkan tak sedikit yang curcol padahal awalnya hanya menanyakan produk Muslim Galeri. Dengan pelayanan tersebut, tak heran, reseller online Muslim Galeri terus bertambah, hingga kini, setidaknya sudah ada 200 reseller online yang sudah bergabung.
Selain kemudahan tersebut, Muslim Galeri juga sangat menjaga kualitas produk, yaitu hanya menjual barang yang mereknya sudah terkenal. Keunggulan lainnya adalah barang ready stock, artinya, ketika pelanggan melihat katalog produk, barang tersebut pasti ada karena Muslim Galeri tidak akan menampilkan produk yang stoknya kosong. Produk yang ditawarkan Muslim Galeri pun sangat bervariasi, mulai dari busana muslim dari ujung kepala hingga ujung kaki, aksesorisnya, hingga buku-buku Islami dan VCD. Harganya pun bersaing dan cukup terjangkau, mulai dari Rp30 ribu.
Strategi pelayanan prima yang dilakukan Muslim Galeri terbukti ampuh menjaring pelanggan dan otomatis mendulang laba yang terus meningkat. Pada 2009, omset Muslim Galeri mencapai Rp 30 juta per bulan, sementara pada 2010 meningkat menjadi Rp 70 juta per bulan. Jumlah itu belum termasuk peningkatan omset pada musim Lebaran yang biasanya meningkat dua kali lipat.
Terus Berinovasi
Isti dan Putra terlahir dari keluarga wirausaha. Ayah Isti mempunyai usaha rental mobil, sementara orang tua Putra memproduksi obat herbal. Tak heran, Isti dan Putra terus terpacu untuk berinovasi membangun bisnis, salah satunya dengan mengembangkan Muslim Galeri. Dalam waktu dekat, status Muslim Galeri akan dinaikkan menjadi CV atau PT. Dengan perubahan status tersebut, Isti berharap dapat memberdayakan lebih banyak lagi karyawan yang saat ini berjumlah 6 orang. Selain itu, dengan berbadan hukum, perusahaan akan lebih mudah dalam mengakses permodalan di masa mendatang.
Selain meningkatkan status perusahaan, Isti juga berharap Muslim Galeri dapat menjadi toko online yang besar dan terdepan. Oleh karena itu, Isti kini gencar menjaring reseller online dengan menerapkan sistem tanpa men-stok barang dan diskon berjenjang sesuai dengan produktivitas penjualan dan reseller. Ke depan, Isti juga ingin menambah jumlah dan memperbanyak variasi produk di toko onlinenya sehingga Muslim Galeri menjadi toko online kebutuhan muslim terlengkap dan terbesar di Indonesia. (ind/wni)