Perundingan damai antara India-Pakistan mengenai wilayah Kashmir tidak lama lagi mungkin akan segera terwujud, setelah pimpinan ke dua negara melakukan pembicaraan di sela Sidang Umum PBB di New York, pada hari minggu kemarin.
Ini merupakan pertemuan pertama di tingkat tinggi ke dua negara sejak tahun 2010 lalu, setelah sebelumnya selalu gagal dalam upaya pembicaraan damai di wilayah sengketa Kashmir.
Dalam konferensi pers yang diadakan oleh Penasehat Keamanan Nasional India Shivshankar Menon, usai pembicaraan kedua pimpinan negara, bahwa “ kedua pimpinan negara telah mencapai kesepakatan untuk meningkatkan kontrol keamanan di garis perbatasan di wilayah pegunungan Kashmir, ini sebagai langkah awal untuk meningkatkan hubungan kedua negara.”
Tercatat kedua negara telah terlibat dua kali perang sejak perpisahan Pakistan-India pada tahun 1947, untuk memperebutkan wilayah Kashmir yang berada di pegunungan Himalaya. Pihak India menuduh operasi bersenjata oleh kelompok gerilyawan Kashmir di sepanjang garis perbatasan, mendapat dukungan dari pemerintah Pakistan untuk melepaskan diri dari negara India.
Sebelumnya Perdana Menteri India dalam pidatonya di Sidang Umum PBB pada hari sabtu (29/09), menuduh pemerintah Pakistan memberikan mendukung kepada sebagian kelompok gerilyawan Kashmir, untuk menciptakan ketegangan di India.
Sementara itu, Nawaz Sharif dalam pidatonya di hadapan Majelis Umum satu hari sebelumnya menyatakan bahwa “India-Pakistan kini sedang dalam perlombaan besar menciptakan senjata nuklir.” (Aljazeera/Zhd)