Eramuslim.com – Imam Besar Islamic Center New York Imam Shamsi Ali mengungkapkan keprihatinannya atas kematian mantan legislator Muslim India, Atiq Ahmad, dan saudara laki-lakinya, Ashraf Ahmad, yang ditembak mati oleh radikal Hindu ketika membela hak-hak umat Islam. Menurut Shamsi Ali, tragedi ini adalah bukti nyata bahwa kelompok teroris yang mendukung Perdana Menteri Narendra Modi terus menakut-nakuti minoritas di India, terutama umat Muslim.
Atiq Ahmad dan saudaranya tewas dalam serangan yang terjadi pada Sabtu (15/4) malam waktu setempat, ketika mereka sedang dalam perjalanan ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis di bawah pengawalan polisi. Tiga pria yang menyamar sebagai jurnalis mendekati keduanya dengan dalih ingin mewawancarai, namun kemudian menembak keduanya dari jarak dekat.
Para penyerang segera menyerahkan diri kepada polisi, salah satunya meneriakkan “Jai Shri Ram” atau “Salam Tuan Ram,” slogan yang telah menjadi seruan perang bagi kaum nasionalis Hindu dalam kampanye mereka melawan Muslim.
Shamsi Ali menggambarkan insiden ini sebagai contoh dari apa yang sebenarnya terjadi di India, di mana kelompok radikal Hindu terus mengeksploitasi perbedaan agama untuk menyebarkan kebencian dan ketakutan. Serangan terhadap Atiq Ahmad dan saudaranya menyoroti ketegangan antaragama dan meningkatnya kekerasan terhadap minoritas di India.
“Ini adalah contoh dari apa yang sebenarnya terjadi di India, di mana kelompok radikal Hindu terus mengeksploitasi perbedaan agama untuk menyebarkan kebencian dan ketakutan,” kata President of Nusantara Foundation tersebut dalam cuitannya di Twitter @ShamsiAli2 yang sudah diizinkan untuk dikutip inilah.com, Senin (17/4/2023).
https://twitter.com/i/status/1647680641805189123
Oposisi juga mengecam pembunuhan terhadap Atiq Ahmad dan saudaranya sebagai penyimpangan keamanan oleh kepolisian. Tragedi ini menunjukkan bahwa pemerintah India perlu mengambil langkah-langkah tegas untuk melindungi hak-hak dan keselamatan semua warganya, terlepas dari agama dan latar belakang etnis.
Sumber: inilah
