Untuk pertama kalinya pesawat udara Perancis ikut ambil bagian dalam serangan udara yang menargetkan milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sepanjang hari Jum’at (19/09) kemarin, setelah sebelumnya pada Kamis (18/09) malam Presiden Obama menyatakan Perancis bergabung dalam serangan udara di Irak.
Seperti dilansir dari kantor kepresidenan Perancis menyatakan “ serangan udara jet tempur Rafale berhasil menghancurkan gudang logistic milik ISIS di wilayah timur laut Irak pada Jumat pagi.” Juru bicara kantor kepresidenan Perancis menambahkan “operasi lain akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang,” tanpa merinci lokasi selanjutnya seperti dilansir kantor berita Sky News.
Sebelumnya pada Kamis siang, Presiden Francois Holland mengatakan dalam konferensi pers bahwa negaranya telah sepakat untuk melakukan serangan udara kepada milisi ISIS, setelah adanya permintaan resmi dari pemerintah Irak untuk mendukung pasukan pemerintah.
Selain itu Hollande menyatakan bahwa Perancis tidak akan memberikan dukungan lebih luas dalam serangan udara di Irak, dan berjanji tidak akan ikut ambil bagian dalam serangan udara aliansi internasional terhadap milisi ISIS di Suriah.
Perlu diketahui bahwa Perancis telah mengerahkan pesawat tempur berjenis Rafale dan pesawat pengintai AT L2 sejak hari Senin lalu, seperti dilansir dari juru bicara tentara Perancis Kolonel Jill Garonne. (Rassd/Ram)