Organisasi Amnesty International dan Human Rights Watch menyebut pelantikan Presiden baru Abdel Fattah al-Sisi di tengah krisis hak asasi manusia di Mesir adalah sejarah terburuk dalam kehidupan modern Mesir.
Kedua organisasi internasional yang menyoroti HAM dunia ini meminta presiden baru Mesir untuk menjadikan masalah HAM sebagai salah satu prioritas utama dalam awal masa jabatannya.
Amnesty International menyatakan “selain kekerasan dan penangkapan massal, pemerintah memberlakukan pembatasan pada kebebasan berserikat, berekspresi dan berkumpul yang menggerogoti tujuan utama revolusi 25 Januari 2011.”
Amnesty juga meminta pemerintah baru Mesir untuk mengamandemen atau mencabut undang-undang demonstrasi dan melakukan penyelidikan terhadap para pejabat di tubuh kepolisian dan militer atas insiden berdarah pembunuhan demonstran secara ilegal selama tahun 2013 lalu.
Sementara itu Wakil Direktur Eksekutif untuk Timur Tengah Human Rights Watch, Joe Stork, menekankan bahwa dunia internasional tidak akan tinggal diam dengan apa yang terjadi di Mesir.
Joe Stork mengancam jika Mesir tidak melakuakan investigasi secara kredibel, maka Dewan HAM PBB yang akan melakukanya. (Rassd/Ram)