Human Rights Watch Minta PBB Jatuhkan Sanksi Terhadap Presiden Suriah Bashar Al Assad

bashar assadEramuslim – Lembaga pemantau hak asasi manusia internasional, Human Rights Watch, meminta masyarakat dunia untuk menjatuhkan sanksi dan embargo senjata terhadap pemerintah Syiah Bashar Al Assad, atas penggunaan bom barel dalam menargetkan pemukiman sipil di Suriah.

Dalam pernyataannya pada hari Selasa (24/02) kemarin, HRW menyatakan bahwa penggunaan bom barel oleh rezim Bashar Al Assad telah menyebabkan banyaknya korban dari kalangan sipil Suriah.

HRW menyatakan bahwa embargo senjata akan membatasi kemampuan rezim Suriah untuk melancarkan serangan udara dan merampas kemungkinan membeli helikopter baru atau suku cadang pemeliharaan helikopter yang tersedia.

HRW mencatat bahwa dalam 1 tahun terakhir pemerintah Suriah telah menghancurkan 450 tempat dari 10 kota dan desa di provinsi Daraa di selatan, dan lebih dari 1.000 lokasi di utara kota Aleppo.

Sementara itu direktur HRW untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, Nadim Houry, mengatakan, “Selama setahun lebih Dewan Keamanan PBB tidak melakukan apa-apa untuk menghentikan kampanye pemboman mematikan yang dilancarkan oleh Bashar al-Assad di kawasan sipil Suriah.”

Bom barel adalah sebuah bom berbentuk drum, di mana di dalamnya berisi bahan peledak dan proyektil logam untuk meningkatkan kekuatan hancur destruktif yang biasa dijatuhkan melalui pesawat dan heli tempur pemerintah Syiah Suriah.

Perlu diketahui bahwa setiap bom barel diperkirakan mempunyai berat sekitar setengah ton dan bisa menghancurkan wilayah seluas 250 meter persegi. (Alarabiya/Ram)

Berikut penyebaran bom barel di Suriah dalam 1 tahun terakhir: