Eramuslim.com – Bandara internasional di Dubai hari Selasa (16/4/2024) terpaksa mengalihkan sejumlah pendaratan pesawat karena hujan badai yang menghajar Uni Emirat Arab dan menyebabkan banjir di negeri gurun itu.
Dubai, pusat keuangan di Timur Tengah, lumpuh akibat hujan badai yang terjadi di berbagai daerah di Uni Emirat Arab dan Bahrain, dan menyebabkan kematian 18 orang di Oman pada hari Ahad dan Senin.
Operasional bandara di Dubai ditangguhkan selama 25 menit pada siang hari. Sejumlah gambar yang beredar di media sosial – yang belum dapat diverifikasi – menunjukkan roda pesawat yang sedang melakukan taxiing terendam genangan air.
Keberangkatan pesawat tetap berlangsung pada malam hari meskipun diwarnai penundaan dan pembatalan. Akses jalan menuju bandara juga digenangi air bah.
Pemandangan serupa terjadi di berbagai daerah lain di negeri kecil kaya raya yang sebagian besar wilayahnya merupakan gurun pasir itu.
Pusat-pusat perbelanjaan ternama Dubai Mall dan Mall of the Emirates dilanda banjir dan genangan air di stasiun Dubai Metro tampak merendam pergelangan kaki orang, menurut gambar yang beredar di media sosial, lansir AFP.
Sejumlah jalan dilaporkan terputus akibat banjir, sementara kawasan permukiman terendam air dan banyak rumah melaporkan kebocoran air dari atap, jendela dan pintu.
Sekolah-sekolah di seluruh Uni Emirat Arab ditutup sampai hari Rabu.
Pemerintah Dubai memperpanjang masa bekerja dari rumah bagi pegawainya sampai hari Rabu.
Beberapa daerah di UEA dilaporkan mendapat curahan air hujan lebih dari 80 milimeter kurun 24 jam sampai pukul 8 pagi hari Selasa. Padahal rata-rata hujan setahun sekitar 100mm.
Laga semifinal Asian Champions League antara Al Ain (UEA) dan Al Hilal (Arab Saudi) yang dijadwalkan berlangsung di stadion Al Ain ditangguhkan selama 24 jam disebabkan cuaca buruk.
Bahrain juga dihajar hujan badai yang disertai kilat dan guntur semalaman.
“Saya senang bermain hujan, tapi untuk pertama kalinya hujan membuat saya takut,” kata Ali Hassan, bocah lelaki berusia 9 tahun yang membantu ibunya membersihkan rumah dari genangan air di ibukota Bahrain, Manama.
Sementara itu di negara tetangga Oman, kantor berita Oman News Agency melaporkan bahwa hari Selasa satu mayat anak-anak ditemukan sehingga korban nyawa akibat hujan badai sejak akhir pekan itu menjadi 18 orang sementara dua lainnya masih dinyatakan hilang.
Sembilan anak sekolah dan tiga orang dewasa tewas ketika kendaraan yang mereka tumpangi terseret air bah, lapor Oman News Agency hari Ahad.
(Hidayatullah)