Sebuah gambar kumpulan babi yang dicetak oleh salah satu perusahaan percetakan Malaysia menjadi perbincangan tersendiri bagi kalangan umat Islam di negara yang mayoritas penduduknya beragama Muslim. Tanda sensor berwarna hitam pada wajah sekumpulan babi dalam gambar sebuah artikel menjadi perhatian serius di kalangan umat Muslim di Malaysia.
Seperti dilansir surat kabar Malay Mail dari sebuah perusahaan pencetakan dan penerbitan yang tidak mau disebutkan namanya menyatakan bahwa mereka sengaja memberi tanda hitam pada sebuah gambar dalam laporan mengenai perternakan di Amerika Serikat, mereka beralasan bahwa ini untuk menjaga dan menghormati kalangan warga Malaysia yang mayoritas beragama Islam.
Di Malaysia sendiri tidak ada hukum yang melarang publikasi gambar foto babi dalam undang-undang mereka, akan tetapi media tersebut memilih untuk tidak menyinggung perasaan umat Islam Malaysia yang berjumlah sekitar 28 juta orang.
Juru bicara pemerintah mengatakan bahwa “tidak ada peraturan yang melarang penggunaan gambar tersebut, akan tetapi toleransi antar agama yang menjadi tolak ukurnya.”
Sebelumnya pada tahun 2013 lalu pemerintah Malaysia melarang penggunaan kata Allah kecuali untuk kalangan umat Islam semata setelah sebuah film india menggunakan kata tersebut dalam percakapan salah satu adegannya. (Bbcarabic/Ram)