Hindari Mubazir, Restoran di Hotel Swiss Ini Pajang Foto Anak Afrika

Biafra Medical clinic in Mabaitoti - Owerri.

Eramuslim.com – Sebuah hotel di Swiss menggunakan foto anak-anak kelaparan di Afrika di meja restoran prasmanan mereka. Ini merupakan upaya pihak hotel untuk mengurangi pemborosan makanan oleh para wisatawan yang serakah mengambil makanan.

Brigitte Heller, manajer hotel di Hotel Monopol, Lucerne, yang terletak di pusat Swiss itu mengatakan, dia beralih melakukan langkah-langkah drastis setelah begitu banyak makanan dibuang dari prasmanan, dan dia tidak bisa mengabaikan masalah tersebut.

Akhirnya, pemberitahuan pun diletakkan di meja restoran. Pemberitahuan tersebut memasang gambar anak-anak kelaparan di Afrika. Pemberitahuan ditulis dalam bahasa Inggris dan China. “Selamat pagi tamu yang terhormat. Untuk alasan etika dan moral, di Swiss kami tidak membuang makanan. Silakan letakkan di piring hanya apa yang Anda makan. Terimakasih atas pengertian Anda.”

Tulisan kemudian dilanjutkan. “Anak-anak kekurangan gizi meninggal, dan orang-orang yang datang ke Swiss menyia-nyiakan dan membuang makanan. Di Swiss, secara etis dan moral hal ini tidak bisa diterima.”

Lalu, di bawah gambar seorang anak yang kelaparan, tertulis sebuah catatan. “Tolong. Tolong. Terimakasih untuk membuat dunia yang lebih baik, manajemen hotel.”

Di bawah gambar yang menampilkan burung pemakan bangkai dan anak kelaparan, tertulis kalimat, “Burung pemakan bangkai menunggu sampai anak kekurangan gizi ini meninggal.”

Koran lokal Swiss, Blick, melaporkan pada Mei lalu bahwa para tamu China di hotel tersebut mengambil makanan di piring mereka sampai penuh, yang akhirnya makanan tersebut terbuang sia-sia. Situs Shangaiist.com melaporkan, 35 persen pemesanan hotel berasal dari tamu Asia.

Heller mengatakan, “Melihat begitu banyak makanan yang dibuang setiap hari, menyakitkan saya secara etika.” Dia melanjutkan, bahwa hotel telah memberikan tanda untuk membuat orang sadar, yaitu foto-foto anak yang mati kelaparan.”

Heller bilang, dia tidak khawatir jika hal itu menyinggung wisatawan asing. “Saya mencoba untuk membuat perbedaan, saya tidak bisa mengubah seluruh dunia, tapi ini adalah sebuah awal.”(rz)