Eramuslim.com – Helikopter tua yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi, hingga menemui ajalnya setelah terjatuh dan terbakar di sebuah gunung, tidak menunjukkan tanda-tanda mengalami serangan dan terbang sesuai jalurnya. Demikian menurut hasil investigasi oleh pihak militer.
Pernyataan dari pihak investigator dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran dibacakan dan disiarkan oleh stasiun televisi pemerintah hari Kamis malam, lansir Associated Press Jumat (24/5/2024).
Kecelakaan hari Ahad tersebut menewaskan Raisi berikut menteri luar negeri Iran dan enam orang lainnya yang berada di atas helikopter. Saat kecelakaan terjadi cuaca dikabarkan sedang normal
Staf Umum mengatakan komunikasi antara menara kontrol dan kru helikopter sebelum kecelakaan tidak menunjukkan adanya sesuatu yang mencurigakan.
Komunikasi antara menara kontrol dengan dua helikopter nahas tersebut dan dua helikopter pendampingnya terjadi sekitar 90 detik sebelum terjadi kecelakaan.
Tidak ada tanda-tanda apapun yang menunjukkan helikopter ditembak dan jalur penerbangannya tidak berubah, kata pernyataan itu.
Menurut laporan media plat merah Iran, helikopter yang ditumpangi Raisi adalah model Bell 212. Jenis helikopter ini dikembangkan untuk militer Kanada pada tahun 1960-an, dan mulai dipakai oleh militer Amerika Serikat pada 1970-an termasuk pada masa Perang Vietnam.
Semasa kekuasaan shah di Iran, negara itu banyak membeli helikopter model yang sama, dan masih terus dipakai setelah revolusi Iran 1979, yang menaikkan pemimpin Syiah Ayatollah Rohullah Khomeini ke puncak kekuasaan.
Raisi, yang digadang-gadang akan menjadi pemimpin spiritual tertinggi Syiah selanjutnya sesudah Ali Khamenei, dikubur di pemakaman Imam Reza di Mashhad hari Kamis (23/5/2024).
(Hidayatullah)