Presiden Iran Hassan Rouhani meyakini kemungkinan perubahan status permusuhan selama lebih dari tiga dekade dengan Amerika Serikat menjadi teman, jika kedua pemerintahan berusaha sungguh-sungguh dalam hal ini.
Ini dikatakan Rouhani dalam sebuah wawancara dengan televisi Swiss pada Rabu (22/01) setelah tiba di Forum Ekonomi Dunia di Davos, di mana presiden Iran akan bertemu dengan sejumlah pejabat dari perusahaan minyak pada hari Kamis ini.
Rouhani melakukan kunjungan ke Davos untuk meyakinkan investor asing untuk kembali ke negaranya yang memiliki beberapa sumber daya minyak dan gas terbesar di dunia.
Menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan pembukaan kembali Kedutaan Besar AS di Teheran setelah puluhan tahun penutupan, Rohani mengatakan “permusuhan dan persahabatan tidak berlangsung selamanya abadi , jadi kita harus mengubah permusuhan menjadi persahabatan.”
Perjanjian sementara antara Iran dengan dengan enam kekuatan negara dunia termasuk Amerika Serikat mulai berlaku pada pekan ini. Dalam perjanjian tersebut kekuatan dunia akan melonggarkan sanksi ekonomi terhadap Teheran dengan timbal balik pengurangan proses pengayaan uranium Iran.
Akan tetapi ketika disinggung pertanyaan oleh wartawan mengenai tidak ikut sertanya Iran dalam Konferensi Geneva 2 mengenai perdamaian konflik Suriah, Presiden Iran Hassan Raouhani hanya bersikap dingin. (Skynewsarabia/ram)