Hasil pembuktian terhadap klaim bahwa pemimpin Palestina Yasser Arafat tewas diracuni akan diketahui akhir Mei, laboratorium di Swiss yang melakukan tes tersebut menyatakan.
Pusat Kedokteran Hukum Universitas Swiss di Lausanne mengumumkan penundaan hasil tes, yang sebelumnya diperkirakan diumumkan dalam tiga atau empat bulan setelah jenazah Arafat kembali diperiksa pada bulan November.
“Ada dua macam tes yang harus dilakukan. Yang pertama telah selesai dan kami akan memulai yang kedua. Maka belum ada hasil yang bisa dilihat hingga akhir Mei,” Dary Christen, jubir Lab. Laussane menjelaskan.
Kedua tes tersebut merupakan hasil dari investigasi Al-Jazeera terhadap pemimpin Palestina, yang meninggal pada November 2004 di sebuah rs di Prancis; diketahui bahwa terdapat zat radioaktif, polonium-201, yang tidak wajar pada hasil pemeriksaan tubuh Arafat.
Para ahli mengambil sekitar 60 sampel dari tubuhnya setelah makam jenazah digali kembali, sampel tersebut dibagikan kepada tiga tim yang melakukan analisis terpisah: Lab. Lausanne, tim Prancis yang melakukan penyelidikan atas istri Arafat – Suha, dan ahli dari Rusia yang ditunjuk oleh otoritas Palestina.
Otoritas Palestina telah mengatakan bahwa mereka akan mengajukan petisi kepada Pengadilan Kriminal Internasional The Hague jika terbukti bahwa mantan pemimpin Palestina tersebut tewas akibat diracuni.
(al-jazeera)