Perdana Menteri Ismail Haniyeh menyatakan bahwa dirinya tidak mengakui perundingan yang kini dijalankan oleh Presiden Mahmoud Abbas dan menyebut perundingan tersebut ilegal.
Ini dikatakan Haniyah dalam pidato wisuda akbar sekitar 1000 aparat keamanan baru termasuk puluhan polisi wanita di Jalur Gaza pada Rabu (02/04) malam.
Dalam pidatonya Haniyah mengataka “Tidak ada masa depan bagi perundingan dan negosiasi dengan pendudukan di tanah Palestina karena mereka adalah penajajah.”
Haniyah menjelaskan bahwa dirinya dan Hamas tidak terkejut pada akhir upaya negosiasi yang dilakukan pemerintah Mahmoud Abbas macet dan bermasalah.
Menurutnya ini merupakan langkah Israel untuk memperkuat proses Yahudisasi di kota Al Quds dan memperketat keamanan di wilayah mereka, serta memperpanjang blokade terhadap wilayah Jalur Gaza.
Sementara itu Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Nasional pemerintah Gaza, Fathi Hamad, mengatakan “pemerintahan berencana mendirikan lebih dari 10 sekolah khusus dalam bidang militer dan keamanan untuk menjaga wilayah Jalur Gaza.” (Rassd/Ram)