Gerakan Perlawanan Islami, Hamas, pada hari Jumat menegaskan bahwa mereka bukanlah pihak yang menghasut perang namun mereka berperang justru untuk membela diri, tetapi jika mereka dipaksa untuk perang maka mereka siap untuk perang.
Pernyataan tersebut datang karena “Israel” telah melancarkan serangan baru di Jalur Gaza, setelah Avigdor Lieberman, seorang ekstremis sayap kanan, menjabat sebagai Menteri Perang Israel yang baru menggantikan Moshe Yaalon.
Pemimpin gerakan Hamas, Fatih Hamad, dalam sebuah pidatonya di sela pawai yang diadakan Hamas, Ia menyampaikan pesan kepada Lieberman, “kami katakana kepadanya bahwa kami tidak mendukung perang, namun apabila kami dipaksa untuk perang maka kami siap perang dan melawan.”
Hammad menekankan bahwa Intifadhoh Al-Quds masih berlanjut, hingga tercapai tujuannya yaitu mengusir Israel dari seluruh tanah Palestina.
Pada akhir pawai tersebut para peserta pawai membakar foto Lieberman dan Kepala Pemerintahan Israel Benyamin Netanyahu serta foto mantan menteri perang Moshe Ya’alon. (Hr/islmmemo)