Surat kabar kenamaan Israel, Haaretz, mengungkapkan bahwa rencana pengusiran warga Sinai utara yang kini dilakukan oleh pemerintah kudeta Mesir adalah bukan hal baru, “rencana ini sudah diusulkan Israel sejak tahun 2004 ketika Presiden Husni Mubarak menjabat,” dalam artikel berita terbitannya.
Haaretz menyatakan bahwa tujuan proyek ini adalah memisahkan Rafah Palestina dari Rafah Mesir, dan untuk mencegah kemungkinan pembangunan terowongan bawah tanah yang menghubungkan kedua wilayah.
“Ini adalah situasi yang di eksploitasi oleh pemerintah Mesir dengan mengumumkan undang-undang darurat dan membuat zona penyangga yang bertujuan memperkuat blokade di Jalur Gaza,” ujar Haaretz.
Sementara itu menaggapi pemberitaan tersebut, seorang pejabat kenamaan Mesir mengatakan “pemerintah Mesir tidak mampu menanggung biaya dan beban membangun zona penyangga, maupun biaya evakuasi penduduk.” (Rassd/Ram)
