Haji Mohammad Dollie juga memberikan pengajaran Islam di masjid tersebut, membantu warga kulit putih untuk memeluk Islam. Selain itu, masjid itu juga menjadi saksi pernikahan antar-ras. Ini adalah pusat bagi komunitas Muslim Viktoria di mana mereka beribadah an berkomunikasi tentang agama dan kehidupan mereka.
Pada sekitar tahun 1899 Haji Mohammad Dollie dan keluarganya pindah ke 189 Euston Road bersama dengan rumah-masjidnya. Kepindahan mungkin disebabkan agar dekat dengan stasiun kereta Euston di mana akan mempermudah bagi Muslim Viktoria untuk melakukan perjalanan di Liverpool termasuk salah satu putranya, Omar.
Seorang wartawan pada saat itu yang ingin mengupas tentang masjid tersebut melakukan penelusuran secara intensif dengan bertanya kepada kepolisian, tukang pos, kedutaan besar Kesultanan Turki Utsmani dan Restoran Holborn. Namun ia terkejut saat menemukan alamat masjid tersebut ternyata adalah sebuah rumah biasa. Beruntungnya, wartawan itu menemukan Hadji Mohammad Dollie tengah berada di dalam rumah dan mereka terlibat percakapan tentang perjalanan hidup sang Hafizh dan rencana masa depannya.
Wartawan itu mencatat bagaimana Haji Mohammad Dollie menaruh prihatin pada kaum muda Muslim yang datang ke Kerajaan Inggris dan tergoda dengan keburukan di masyarakat. Baginya, membangun sebuah tempat yang berfungsi sebagai masjid akan memberikan solusi bagi kaum muda Muslim untuk mendapatkan petunjuk Islam dari para tetua.
“Jika seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun memiliki sedikit ilmu tentang keyakinannya, hal itu menyedihkan. Tetapi ketika seorang pria berumur empat puluhan telah lupa bagaimana cara berdo’a – Ah!” dan ia mengangkat tangannya ke atas dengan wajah penuh ekspresi keprihatinan, kutip wartawan dari Haji Mohammad Dollie.