Amerika Serikat mengkritik hak veto Rusia dan Cina dalam sidang Dewan keamanan PBB hari Kamis (22/05) kemarin, yang menyebabkan gagalnya petisi Perancis dan 58 negara di dunia untuk mengajukan kejahatan perang dan kemanusiaan di Suriah ke hadapan Mahkamah Pidana Internasional.
Dalam pidato delegasi AS untuk DK PBB, Samantha Power, mengatakan “rakyat Suriah tidak melihat keadilan pemerintah dunia saat ini karena adanya dukungan Rusia bagi rezim Bashar al Assad. Mereka (Rusia dan Cina) menggunakan hak vetonya untuk mendukung ekstremis.”
Samantha menyebut bahwa hak veto telah melindungi monster Bashar Al Assad yang menargetkan warga sipil.”
Sementara itu Duta Besar Prancis untuk PBB, Gerard Aro, mengatakan “Dewan Kemanan PBB memiliki tanggung jawab untuk memberikan rasa adil kepada rakyat Suriah, akan tetapi penggunaan hak veto telah menutupi semua kejahatan pemerintah Suriah.
Resolusi yang di ajukan Perancis sedikitnya di dukung oleh 58 negara dunia, dalam usulan tersebut Perancis meminta DK PBB untuk mengajukan file Suriah ke depan Mahkamah Pidana Internasional.
Perlu dicatat bahwa untuk mengajukan negara yang tidak menjadi anggota negara Mahkamah Pidana Internasional, dibutuhkan resolusi Dewan Keamanan untuk mengangkat kejahatan perang dan kemanusiaan ke pengadilan internasional tersebut. (Aljazeera/Ram)