Grand Mufti Irak, Sheikh Rafie al-Rifai, menyatakan bahwa revolusi bersenjata rakyat Irak adalah untuk menjatuhkan politik sektarian Syiah pemerintah Nouri al-Maliki, dan menekankan bahwa apa yang terjadi di Irak utara adalah revolusi rakyat yang telah mengalami penindasan dalam demonstrasi damai tahun 2013 lalu.
Sheikh Rafie mengatakan dalam wawancara dengan Sky News Arabia, “kami keluar setahun yang lalu untuk melakukan aksi demonstrasi damai di Anbar untuk menuntut keadilan dan penghapusan politik sekterian yang dilakukan PM Nouri al Maliki.”
Mufti Irak menambahkan bahwa apa yang terjadi sekarang adalah sebuah revolusi militer yang melibatkan seluruh masyarakat untuk menjatuhkan politik PM Nouri al-Maliki.
Dalam wawancara tersebut Sheikh Rafie menegaskan bertanya “apakah semua yang melawam diktator atau Amerika adalah Negara Islam Irak dan Syam?”.
Mufti Irak menegaskan bahwa kelompok Negara Islam Irak dan Syam hanyalah segelintir orang, “dan mereka yang menyebut kilang minyak Baiji dikuasai oleh ISIS telah sepuluh mata dan hanya membuka satu mata mereka,” ujar Sheikh Rafie.
Sheikh Rafie menyatakan bahwa mereka (ISIS) telah merusak Revolusi bersejarah di Suriah, dan mereka didatangkan oleh pemain besar yang menginginkan ruskanya revolusi rakyat.
Di akhir wawancara Mufti Irak menuduh pemerintah Irak sengaja menggerakan milisi bersenjata dan tentara Syiah Irak untuk membunuh orang-orang di Baghdad dan sekitarnya. (Skynewsarabia/Ram)