Pasca di tutupnya pintu perlintasan Rafah oleh pemerintah Mesir selama 5 hari berturut-turut, menyebabkan penumpukan warga Palestina yang ingin keluar dan masuk ke wilayah Jalur Gaza di kedua sisi pintu perlintasan.
Hal ini mengakibatkan ratusan warga Palestina diwilayah Mesir, tidak dapat melintas ke wilayah Jalur Gaza.
Begitu pula dengan 900 warga Palestina lainnya yang akan kembali ke Jalur Gaza setelah melaksanakan ibadah umroh, mereka dilarang masuk ke dalam wilayah Mesir.
Selain itu, puluhan warga Palestina yang akan berobat ke wilayah Mesir, hanya bisa pasrah menunggu dibukanya pintu perbatasan oleh otoritas pemerintah Mesir. Bahkan Beberapa diantara mereka, harus segera mendapat perawatan medis.
Menurut jubir kementerian kesehatan Palestina, Dokter Asyrof “setiap hari, puluhan warga Palestina yang menderita sakit menunggu dibukanya pintu perlintasan Rafah, agar mereka dapat segera berobat di rumah sakit mesir atau tempat lainnya.” (aljazeera/zhd)