Betapa gigihnya Muslim Kosovo. Hanya untuk sebuah masjid, mereka harus berjuang ke jalan. Di Pristina, ratusan Muslim Kosovo turun ke jalan dan pada Jumat kemarin, merupakan ketiga kanya berturut-turut dalam meningkatkan perjuangan mereka.
"Kami (Muslim) perlu memiliki sebuah masjid baru di Pristina," ujar Fuad Ramiqi, pemimpin kelompok Muslim "Bashkohu" yang menyebabkan pendukung, kepada portal berita Balkan Insight pada Kamis.
Ramiqi mengatakan bahwa kaum Muslim di Kosovo selama lima tahun ini telah mengajukan sebuah masjid baru di pusat kota Pristina, tetapi tidak pernah berhasil.
Orang-orang Muslim di Kosovo sekarang ini meyakini bahwa jumlah masjid yang ada di kota itu sudah tidak bisa menampung umat Islam yang semakin hari semakin tumbuh. Tercatat, di Kosovo saat ini ada 22 masjid.
Padahal, pemerintah Kosovo sudah menghancurkan sebuah sekolah tinggi di pusat Pristina untuk membuat jalan untuk katedral Katolik.
Tapi, Ramiqi langsung membantah bahwa protes itu punya hubungan dengan pembangungan katedral Katolik yang baru.
"Kami tidak melawan katedral," kata Ramiqi, tetapi menambahkan Muslim juga mencari hak yang sama.
Muslim mengeluh bahwa Katolik, meskipun minoritas kecil di Kosovo, menghadapi hambatan lebih sedikit dibanding Muslim yang mayoritas terutama ketika berusaha untuk memperoleh izin tempat ibadah.
Kosovo adalah rumah bagi hampir dua juta Muslim dan merupakan negara kedua dengan mayoritas Muslim terbesar di di Eropa.
Sebelum kemerdekaan pada tahun 2008, Kosovo dijalankan oleh PBB setelah kampanye NATO tahun 1999 yang mengakhiri gelombang pembersihan etnis berdarah oleh pasukan Serbia yang menewaskan lebih dari sekitar 10.000 orang dan ratusan ribu pengungsi.
Peringatan dari keamanan
Seruan untuk protes hari Jumat itu memicu polisi untuk memperingatkan bahwa mereka tidak akan mengizinkan orang untuk memblokir setiap jalan.
"Saya kira jawabannya sangat jelas. Mereka tidak boleh memblokir jalan," kata menteri dalam negeri Bajram Rexhepi kepada wartawan.
Jumat lalu, sekitar 300 orang melakukan salat berjamaah di luar Masjid Carshi sebagai bentuk aksi mengekspresikan kebutuhan mereka akan sebuah masjid baru.
Sedangkan, dalam upaya membersihkan jalanan, polisi bentrok dengan seorang demonstran dan meringkus sang demonstran itu.
Tapi Ramiqi mengatakan protes ini akan berlangsung di lokasi yang sama dalam dua kali aksi protes Jumat sebelumnya, bersikeras bahwa dia telah memberitahu pihak berwenang.
"Saya tidak perlu izin polisi. Saya telah memberitahu mereka bahwa aksi akan diadakan," kata Ramiqi.
Dalam upaya untuk meredakan ketegangan, kota Pristina sendiri mengatakan telah menerima proposal untuk masjid baru dan sedang meninjau rencana itu.
"Semua usulan tersebut harus melalui dewan kota," kata Muhamet Gashi, juru bicara kota, kepada Balkan Insight.
"Lokasinya akan diputuskan mengikuti kesepakatan bersama antara dewan kota dan Masyarakat Islam."
Muslim Kosovo, untuk sebuah masjid mereka harus berjuang selama lima tahun. Sementara di negara-negara lain, ribuan masjidnya kosong tak pernah disinggahi untuk salat berjamaah, padahal masjid-masjid itu megah menjulang. (sa/onislam)