Sementara itu, akun Twitter Ir. Beny Dwika Leonanda menulis beberapa kejadian sebelum dan pada saat gempa melanda. Orang-orang di Turki, mendokumentasikan beberapa kejadian aneh pada malam hari beberapa menit sebelum terjadinya getaran kulit bumi tersebut.
Antara lain, terlihat burung-burung beterbangan kian kemari, seolah panik dengan kondisi yang akan terjadi.
Kejadian lainnya, langit Turki terlihat pendaran cahaya terang silih berganti.
Cahayanya mirip kilat, tetapi terlihat lebih intens dengan pendaran cahaya putih dan kadang biru.
Tak lama kemudian bumi bergetar meluluhlantakan bangunan-bangunan besar dan seisi kota.
“Di Turki, orang-orang mencoba memahami apa penyebab cahaya pendaran di langit Turki, sebelum dan selama gempa terjadi,” twit Ir. Benny (7/2).
Ir. Benny tidak secara eksplisit mengaitkannya dengan HAARP. Dia hanya melempar twit tentang Nikola Tesla, penemu jenius abad modern asal Austria.
Tesla, konon selain menemukan arus listrik bolak balik (Alternating Current disingkat AC) yng hingga kini telah kita digunakan. Tesla juga menciptakan alat pembuat gempa bumi.
Penemuan Tesla kemudian disita pemerintah Amerika Serikat, tak lama setelah dia berhasil menguji penemuannya itu dan berhasil mengguncang bengkel laboratorium miliknya.
Tesla menghancurkan peralatan hasil penemuannya, tetapi formulanya dirampas dan disembunyikan pemerintah Amerika.
“Pertanyaannya adalah apakah gempa Turki adalah salah satu bentuk karya yang dia (Nikola Tesla) buat pada awal abad ke-20. Perhatikan perbendaran sesaat sebelum gempa dan selama gempa terjadi (video). Asumsi awal adalah gempa Turki adalah gempa buatan,” cuitnya. (Sumber: insiden24)