Eramuslim – Seorang sumber militer Suriah mengungkapkan bahwa pasukan Garda Revolusi Syiah Iran telah mengeksekusi mati 12 perwira Syiah Suriah pada hari Minggu (15/02) kemarin, setelah dituding membocorkan sejumlah informasi kepada pasukan revolusioner Suriah di kota Daraa.
Eksekusi mati ini dilakukan oleh pasukan Garda Revolusi setelah kedatangan Jenderal Syiah Iran, Qassem Soleimani, ke wilayah Deraa untuk mengawasi pertempuran dan mengganti perwira Syiah Suriah yang dituding melakukan kerjasama dengan pasukan revolusioner.
Sementara itu pasukan revolusioner di wilayah selatan Suriah menyatakan akan melakukan perang gerilya melawan milisi Hizbullah dan pasukan pemerintah, setelah dimulainya operasi militer besar-besaran pasukan pemerintah yang dipimpin milisi Syiah Hizbullah di daerah perbatasan dekat Israel dan Yordania.
Menurut salah seorang petinggi pasukan revolusi Suriah, perang gerilya dipilih untuk menghadapi gempuran hebat pasukan pemerintah yang didukung milisi syiah Hizbullah dan syiah Iran, serta persenjataan mereka yang lebih unggul dari revolusioner Suriah.
Sebelumnya Direktur Obsetarium HAM Suriah Rami Abdel Rahman menyatakan dalam wawancaranya dengan kantor berita Middle East bahwa milisi Syiah Hizbullah dan Iran adalah pemimpin sebenarnya perang di Suriah. (Alarabiya/Ram)