Akibat digaji sangat rendah oleh pemerintah Israel, seluruh pejabat diplomat Israel di luar negeri melancarkan aksi mogok kerja sepanjang hari Minggu (23/03) kemarin, dalam aksinya para diplomat menutup seluruh kantor kedutaan besar Israel di sebagian negara dunia.
Para diplomat menuntut kenaikan gaji bulanan antara 6.000 sampai 9.000 shekel (atau sekitar 1.700-2.600 dolar Amerika Serikat), selain itu mereka menuntut uang kompensasi bagi keluarga mereka yang terpaksa ditinggalkan akibat urusan pekerjaan.
Akibatnya pemogokan tersebut telah mengancam kunjungan Pemimpin Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus, yang direncanakan pada bulan Mei mendatang, serta 25 kunjungan diplomat asing ke Israel dalam beberapa bulan ke depan.
Perlu diketahui bahwa dalam kurun waktu 15 tahun terakhir sebanyak sepertiga dari jumlah diplomat mengundurkan diri dalam lima belas tahun terakhir karena permasalahan upah rendah.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman mengatakan “kami akan melakukan upaya semaksimal mungkin untuk mengatasi upaya pemogokan.”
Tercatat ada sekitar 1200 lebih diplomat dan karyawan kedutaan besar Israel di berbagai negara, mereka mengancam akan terus melakukan aksi mogok kerja setelah Departemen Keuangan menolak proposal kenaikan gaji yang diajukan Departemen Luar negeri Israel. (Rassd/Ram)