Kasus penahanan Abdul Halim dan pemanggilan petinggi ma’had Al-Zaitun, Panji Gumilang, oleh Mabes Polri membuat para pengikutnya gerah. Dengan berseragam putih-hitam dan membawa bendera merah putih serta bendera berlogo burung mereka usung dengan berjalan kaki dari Parkir Timur Senayan menuju Mabes Polri pada Kamis(14/7). Mereka menamakan dirinya Masyarakat Indonesia Membangun(MIM)
Dalam keterangan pers yang mereka keluarkan, menyebutkan bahwa aksi damai ini dilakukan karena ada perlakuan yang tidak adil dan penghakiman terhadap Pemangku Pesantren Al-Zaitun dan seluruh jajarannya sehingga bisa menghancurkan upaya pendidikan generasi muda Bangsa Indonesia yang sedang dan akan dilakukan oleh Pesantren Al-Zaitun. Maka dengan ini kami anggota MIM sebuah ormas yang mendukung pendidikan yang dilakukan Pemangku Pondok Pesantren Al-Zaitun dan jajarannya, meminta kepada setiap lapisan masyarakat terutama para penegak hukum agar bersikap adil dan tidak mendholimi para Pimpinan Yayasan Pesantren Indonesia Pemangku Pondok Pesantren Al-Zaitun, terutama Syekh AS Panji Gumilang dan ustadz Abdul Halim.
Dalam surat itu juga disebutkan perihal ketidak hadiran Syekh AS Panji Gumilang dalam beberapa kali panggilan Bareskrim Mabes Polri, dikarenakan alasan kesehatan dan minta penundaan.
Aksi yang diikuti ribuan massa ini akhirnya diarahkan dan ditampung di lapangan Bhayangkara agar tidak mengganggu laju lalu lintas. Mereka bernyanyi, bersalawat dan sesekali meneriakan nama Abdul Hamid dan Panji Gumilang, yang menurut mereka tidak bersalah. MZS