Hanya beberapa jam selepas perayaan tahun baru Masehi, sebuah bom meledak di sebuah gereja di utara kota Alexandria, Mesir. 21 0rang dilaporkan tewas. 97 orang terluka. Siapa gerangan di balik pemboman ini?
Sampai saat ini, tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman itu. Para pejabat Mesir mengatakan ada indikasi "unsur asing" di belakangnya dan mengatakan serangan itu tampaknya dilakukan sebagai bom bunuh diri.
Petugas polisi dalam jumlah besar, terus berjaga di sekitar gereja itu pada hari Minggu, dan melarang mobil untuk parkir. "Ada orang yang telah ditahan dan diselidiki. Ini adalah bagian dari investigasi untuk mengungkapkan insiden misterius dan mengumpulkan informasi," kata sumber kedua, yang menolak untuk memberikan keterangan berapa orang yang ditahan.
Presiden Hosni Mubarak, 82, terlihat yang paling pontang-panting dan kebakaran jenggot. Ia berjanji untuk melacak pelaku bom itu dan sekaligus menyerukan persatuan nasional. Menurut Mubarak, serangan itu ditujukan pada semua orang Mesir, bukan hanya orang Kristen saja.
Sementara puluhan orang Kristen berkumpul di dalam kompleks katedral pada hari Minggu kemarin agar pemerintah Mesir lebih banyak membantu mereka.Syeikh Ahmed El-Tayeb, kepala Al Azhar, menyatakan belasungkawa.
Serangan itu sendiri memang merupakan kekerasan terburuk terhadap minoritas Kristen Mesir dalam satu dekade terakhir.
Hal ini memicu bentrokan antara polisi anti huru-hara dan umat Kristen yang mengatakan pemerintah Mesir tidak berbuat cukup untuk melindungi mereka.
Para Koptik adalah komunitas Kristen terbesar di Timur Tengah dan jumlah di Mesir sendiri mencapai 10 persen dari 80 juta penduduk Mesir. (sa/wb)