Safari dakwah ke Jawa Tengah sudah lama ada dalam rencana program Majelis Qur’an (MQ) AlHusna, namun baru terlaksana pada pekan kemarin, yaitu Sabtu dan Ahad (18-19/6).
Baru kali ini para pengurus Majelis Qur’an AlHusna punya waktu dan kesempatan untuk merelisasikan hal tersebut, disamping ada salah satu pengurus yang melangsungkan akad nikah pada Sabtu(18/6)pagi di Kutoarjo, Kabuten Purworejo. Kami berangkat dari sekretariat AlHusna di jalan H. Baing, Kampung Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur pada Jum’at ba’da maghrib sebanyak 9 orang. Alhamdulillah, pada subuh kami sudah sampai di Kutoarjo dan bisa menyaksikan akad nikah saudara kami, Hari Herlambang.
Usai menghadiri akad nikah, jam 10 kami meluncur menuju Solo untuk bertemu dengan para aktivis dakwah di kota batik tersebut. Di Solo, kami bertemu dengan para pemuda penggiat dakwah untuk merancang strategi dakwah ke depan di kota Solo dan sekitarnya sampai menjelang maghrib. Usai sholat maghrib, pimpinan alHusna, ustadz Sigit Pranowo Lc, yang ikut dalam rombongan kami didaulat untuk memberikan taujihnya di hadapan para hadirin.
Dalam taujihnya, ustadz yang biasa mengisi rubrik ustadz menjawab ini mengungkap tentang Al-Qur’an surat Al-Fathir (35) : 32 yang berisi tentang perilaku orang-orang yang diwarisi Al-Qur’an. Namun ada tiga model manusia yang disinggung dalam ayat tersebut, ada yang zalim terhadap diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada yang lebih dahulu berbuat kebaikan.
Dengan gayanya yang khas ustadz Sigit menyampaikan taujihnya yang singkat namun padat dalam waktu 17 menit saja. Usai taujih, pukul 18.30, kami meluncur ke Brebes untuk bertemu dengan para penggiat dakwah di kota bawang tersebut. Namun, sebelum menuju ke Brebes kami mencicipi kuliner khas Solo yang murah meriah sambil mencari buah tangan untuk orang-orang yang selalu berdo’a buat kami di Jakarta.
Pukul dua dinihari kami masuk kota Brebes dan ditemui oleh pengurus masjid yang menuntun kami menuju masjid An Nur, masjid yang akan menjadi tempat bermalam kami dan akan dilangsungkan tabligh akbar pada waktu dhuhanya yang akan diisi oleh Ustadz Sigit Pranowo Lc sebagai pimpinan Majelis Qur’an AlHusna.
Ketika sebagian dari kami masih meneruskan istirahatnya ba’da sholat subuh di rumah pengurus masjid yang terletak di belakang masjid An-Nur ini, para jemaah mulai berdatangan sekitar pukul 6. Mereka yang datang di awal kebanyakan para orang tua, yang masih haus akan ilmu. Menjelang pukul 7 acara dimulai, diawali sambutan dari pengurus masjid yang dilanjutkan dengan taujih ustadz Sigit dengan tema “Membangkitkan Umat Dengan Al-Qur’an”.
Acara yang berlangsung di masjid yang dikelola oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) ini mendapat respon yang positif dari masyarakat sekitar. “Acara ini diadakan setiap sepekan sekali dan selalu dihadiri dan dipenuhi oleh kaum muslimin di Brebes dan kami juga minta dukungan dari Jakarta”, ujar Agus Safari, yang diamanahi untuk mengelola masjid An-Nur ini.
Ada rasa bahagia dan optimis untuk kelangsungan dakwah di Jawa Tengah, khususnya Solo dan Brebes, melihat semangat para pemuda dan dukungan para orang tua atau sesepuh setempat. Karena, ketika dakwah ini disampaikan sesuai dengan asholahnya tanpa mempersempit ruang geraknya dengan sekat-sekat atau pengkotakan yang selama ini terjadi, maka dakwah akan diterima oleh masyarakat dengan idzin Allah SWT.
Begitulah perasaan kami ketika mengakhiri safari dakwah ini utuk kembali menuju Ibukota dengan semangat baru agar bisa melanjutkan aktifitas dakwah ini dan selalu bisa menjalankan sunnah-sunnah Rasul SAW. Ya Allah berikanlah kekuatan kepada kami, agar kami selalu bisa istiqomah di jalan dakwah ini. Amiiin. MZS