Siaga Bencana korban Tsunami Mentawai pekan pertama telah berakhir.
Relawan Rumah Zakat Trip pertama yang masih berada di Pasapuat Pulau
Sikakap akan segera dipergantikan dengan Relawan selanjutnya yang akan
berangkat dari Bungus kota Padang pada Senin, 1 November 2010 pukul
10:00 WIB. Kegiatan ini akan terus berlanjut dengan periode yang sama
dengan membawa bantuan sesuai dengan laporan kebutuhan lapangan dari
hasil survey relawan yang ada di Mentawai.
Selama pekan pertama Relawan membantu evakuasi dan trauma healing bagi
korban juga membantu logistisk barang bantuan ke pulau-pulau tempat
pengungsi berada. Posko Utama berada di Kampung Muslim Pasa Puat,
dekat dengan Mesjid Agung Pulau Sikakap. Sedangkan pekan kedua ini
bantuan yang akan didistribusikan Rumah Zakat antara lain bantuan
logistik terdiri dari hygiene kit 150 paket, 150 selimut, 100 kg
bahan mentah makanan serta 320 kaleng Superqurban dengan total bantuan
senilai 100 juta Rupiah.
Menurut Branch Manager Rumah Zakat Cabang Padang, Syahrul Mubaraq saat
melepas keberangkatan relawan menerangkan, “ Total relawan yang
dikirim adalah sebanyak sepuluh personel, tentunya dengan seleksi
ketat menurut kapabilitas lapangan yang memadai, apalagi cuaca ekstrim
membutuhkan relawan tangguh,” ujarnya.
Dari data yang dikirimkan relawan Rumah Zakat yang berada di Pulau
Sikakap lewat pesan singkatnya, Korban Tsunami Mentawai 25 Oktober
2010 lalu yakni 449 orang meninggal dunia dan 96 orang masih hilang.
Korban yang mengalami luka-luka ketika terjadi gempa dan tsunami
yakni, 270 orang mengalami luka berat, 142 orang kondisi luka ringan.
Warga yang berada pada tempat pengungsian sebanyak 14.983 jiwa.
Rumah warga yang rusak akibat gempa dan tsunami sebanyak 517 unit
kondisi rusak berat, 204 unit rumah rusak ringan. Rumah Dinas 4 unit,
2 unit rusak berat Resort, 1 unit kapal pesiar terbakar, 1 gereja, 1
unit kapal pesiar rusak ringan.
Cuaca Ekstrim masih menjadi kendala dalam pendistribusian barang
bantuan. Hari Sabtu lalu bahkan relawan sempat tertahan seharian di
Pulau Sikakap dan tidak bisa melakukan perjalanan ke Pagai Selatan
dikarenakan hujan badai disertai ombak yang tinggi sehingga mengakibat
kapal tidak bisa menembus perjalanan melalui laut. (Mira/Rumah Zakat Cabang Padang)