Eramuslim – Sudah 4 tahun lamanya wilayah Ghaota Timur yang terletak di utara Damaskus telah dikepung tentara rezim Syiah Assad sejak tahun 2013 silam. Diperkirakan sekitar 400.000 orang telah terjebak di kota tersebut, seperti dilansir dari laporan Siege Watch yang berbasis di Belanda.
Penduduk setempat hidup dalam kondisi sulit. Terkadang tanpa listrik, fasilitas publik bahkan air bersih. Ditambah lagi, boikot rezim Syiah Assad yang membuat warga sipil tidak bisa leluasa keluar masuk kota. Penghasilan sebagian besar dari bertani dan jual-beli barang yang dikirim dari luar kota.
Namun, kondisi perang yang telah berlangsung lama membuat mereka mampu menyesuaikan diri dan menciptakan cara hidup sendiri. Seperti memanfaatkan pepohonan untuk makanan dan memompa air secara manual.
Kesepakatan Rusia, Turki dan Iran dalam perundingan Astana, Kazakhstan memutuskan gencatan senjata di empat area zona de-eskalasi. Ghouta Timur adalah salah-satu area itu.
Berikut suasana kehidupan Ghauta Timur yang didokumentasikan oleh photografer Ammar Al-Busty seperti dilansir dari Al Jazeera pada Rabu (24/05):