Untuk menunjukkan soliditasnya, ahad (17/4) pagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar acara miladnya yang ke-13 di Gelora Bung Karno (GBK). Sejak pagi para kader dan simpatisan PKS berbondong-bondong menuju GBK, mulai dari yang kecil sampai nenek dan kakek juga turut serta.
Mereka tidak hanya datang dari 5 penjuru Jakarta, tapi dari daerah pun dikerahkan, terutama daerah yang berdekatan dengan Jakarta, seperti daerah-daerah di Jawa Barat dan Banten ditambah wakil-wakil pengurus DPD se-Indonesia.
Acara yang dibuka dengan nyanyian rap berbahasa Inggris dari dua orang ABG yang merupakan anak kader PKS. Setelah itu baru tasmi’ Al-Qur’an yang dibawakan dua saudara kembar yang juga anak kadernya. Usai tasmi’ hadirin disuguhi lagi nyanyian, lagu-lagu dari Iwan Fals dibawakan Digo OI Band dilanjutkan dengan penampilan Band Cokelat yang merupakan langganan PKS setiap acara-acara besarnya.
Sampai pukul 10 tempat duduk di GBK masih banyak yang kosong, baru menjelang akhir acara (saat pidato Presiden PKS) massa memasuki area lapangan GBK.
Berbeda dengan di awal berdirinya, acara-acara PKS sekarang lebih cair, banyak diisi dengan band-band dibanding seni budaya Islam.
Dalam sambutannya ketua panitia, Triwisaksana menegaskan bahwa PKS siap bekerja untuk Indonesia. Dalam sambutannya Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin mengatakan: “Hari ini kita memperingati kelahiran Lembaga Perjuangan PKS”.
Beliau juga mengatakan: “Kita tidak menerima posisi yang hina, Kita tidak menerima kedudukan yang hina…”
Senada dengan ketua panitia, presiden PKS mengatakan di hadapan ribuan kadernya bahwa PKS siap bekerja untuk Indonesia. Beliau juga menambahkan, walaupun PKS tanpa tokoh besar dan mesin uang besar tapi PKS bisa eksis.
Kini banyak angin yang menerpa PKS, mulai dari yang lembut sampai angin yang memporak porandakan. Ini berlangsung tidak hanya sebentar, bisa jadi sampai 2014. (mzs)