Menjadi minoritas bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi jika itu terkait keyakinan. Dibutuhkan ketahanan mental, keyakinan yang kuat serta kemampuan beradaptasi yang ekstra untuk tetap eksis sebagai minoritas. Itulah kira-kira tantangan yang dihadapi oleh para pemain bola Muslim di kancah persepakbolaan Eropa. Dalam beberapa momentum, misalnya yang paling mencolok saat Ramadhan, mereka dituntut untuk tetap menjadi Muslim sejati sekaligus professional di lapangan. Bayangkan, mereka harus berpuasa sambil bertanding bola.
Samir Nasri
Terbiasa untuk membaca surat Al-Fatihah sebelum pertandingan. Hal ini dilakukannya baik di tingkat klub bersama Arsenal atau ketika berada di timnas Prancis. Namun, untuk puasa Ramadhan, Nasri tidak berani melakukannya. Mengingat jadwal Premier League yang padat plus puasa yang jatuh pada musim panas..
Mesut Ozil
Warga negara Jerman yang beragama Islam. Walaupun dibulan Ramadhan ia tak meninggalkan kebiasaanya berdoa dan membaca Al Qur’an. Sesibuk apapun ia selalu berusaha untuk membaca Al Qur’an.
Sebagai seorang Muslim, Mesut Ozil merasakan bulan Ramadhan saat ini memberikan banyak keberkahan tersendiri, karena dibulan Ramadhan tahun inilah pamornya makin berkibar dipentas sepakbola Eropa. Pemain yang gemar membaca Al Qur’an ini dibayar mahal oleh klub raksasa Spanyol, Real Madrid.
Thierry Henry
Banyak orang bertanya-tanya terhadap apa yang dilakukan oleh pesepak bola Thierry Henry, Pasalnya ia seringkali bersujud mencium tanah ketika memasukan bola ke kandang lawan, seperti apa yang dilakukan kebanyakan pemain bola muslim sebagai tanda syukur. Dalam sebuah wawancaranya yang disiarkan dari kantor berita Al Jazeerra, Henry membenarkan ke-islaman-nya.
Saat ditanya Islam dikaitkan dengan teroris, Henry membantah akan anggapan tersebut.
“Sekali lagi, saya selalu menegaskan bahwa Islam bukan teroris, sebab jika seseorang benar-benar percaya pada Allah, sudah pasti ia percaya pada Al-Qur’an dan Rasul terakhir, karena Al-Qur’an dan Rasul pada dasarnya ditakdirkan Allah untuk membawa kedamaian, dan itulah Islam.” Tukas Henry.
Kolo Toure
Mengaku pernah mencoba tetap berpuasa, tapi kondisi latihan berat memaksa ia membatalkan puasanya. “Tapi saya pasti akan menggantinya di hari atau bulan lain. Itu adalah konsekuensi sebagai seorang muslim,” ujar Toure.
Eric “Bilal” Abidal
Sejak masuk Islam, Abidal berusaha menjadi Muslim yang taat. Kariernya di lapangan hijau kian moncer. Penggemar La Liga Spanyol pasti mengenal sosok Eric Abidal. Ia dikenal sebagai bek andal yang memperkuat FC Barcelona dan Timnas Prancis. Ia suka membaca Al Quran sebelum bertanding.
Di setiap sesi latihan klub sepakbola Barcelona, Eric sering terlihat membawa tas kecil, mungkin banyak yang mengira isi tasnya si eric sama seperti teman teman di klubnya barcelona jika latihan bola: sepatu dan perlengkapannya yang menunjang untuk latihan.
Sebenarnya yang eric bawa dan membedakan isi tas kecilnya dengan pemain bola lain adalah alqur’an, Kitab suci Ummat islam di seluruh dunia yang “kini” menjadi agama Minoritas di eropa.
Karim Benzema
Striker anyar Real Madrid, Karim Benzema juga menjalankan puasa. Lahir di Lyon, Prancis 19 Desember 1987, Benzema merupakan striker andalan tim nasional Prancis. Sama seperti legenda Prancis, Zinedine Zidane, Benzema juga berdarah Aljazair.
Beruntung bagi Benzema, puasa tahun kemarin dia tidak sendirian di Santiago Bernabeu. Setidaknya ada Mahmadou Diarra dan Lassana Diarra yang juga beragama Islam.
Ketiganya tetap menjalankan puasa meski harus membela Madrid, tak heran jika tim dokter Madrid terus memantau perkembangan fisik ketiga pemainnya selama bulan Ramadan. Baik Benzema, Mahmadou dan Lassana diberikan nutrisi tambahan agar tidak terkena dehidrasi selama menjalani ibadah puasa tahun ini. Beruntung bagi Madrid, Ramadhan tidak terlalu berpengaruh besar saat mereka tampil.
Christian Negouai
Saat akan menjalani tes doping dan harus diambil sample kencingnya , Negouai sedang berpuasa. Praktis, Kencingnya tak mau keluar. Kevin Keegan (Manajer kala itu) menyodorkan air putih untuk diminum agar kencingnya bisa segera keluar, namun Negouai tetap menolaknya karena ia sedang berpuasa. Negouai memilih membayar denda 2.000 Pound (± Rp. 30 juta) dari kantongnya daripada membatalkan puasa. Itu baru dedikasi bung!
Nicolas Anelka
Kala itu, Manajer Chelsea (Mas Andres Villas Boas), menyuruh pemain yg sedang puasa untuk tetap berada di meja makan tim walu sedang berpuasa. Praktis, Anelka dan beberapa pemain muslim Chelsea lainnya hanya nonton pemain la9n makan . Anelka berkata: “Walau iri, saya tetap harus menangguhhkan puasa.”
Frederic Kanoute
Menolak menggunakan seragam klubnya karena disponsori oleh rumah judi. Bahkan ketika seragam itu digunakan, Kanoute menutupinya dengan plester hitam. Pada 2007, ia pernah mengeluarkan uang sebesar US$700.000 (± Rp. 6,4 Milyar) dari koceknya sendiri untuk menyelamatkan sebuah Masjjid di Sevilla. Sampai sekarang masjid tersebut menjadi tempat shalat komunitas Islam di Sevilla.
Yang paling kontroversial dari Kanoute adalah ketika Israel membombardir Palestina, akhir tahun 2008 hingga awal Januari 2009. Kanoute usai menjaringkan bola ke gawang lawan, membuka bajunya untuk memperlihatkan kaos dalamnya yang bertuliskan “PALESTINA”. Kata Palestina itu ditulis juga dalam beberapa bahasa yang lain. Ini tentu saja dimaksudkan sebagai dukungan Kanoute pada Palestina yang sedang digempur oleh pasukan Israel di Gaza.
Franck Ribery
Mualaf setelah menikahi seorang gadis Perancis keturunan Maroko. Memiliki nama Islam yaitu Frank Bilal Ribery. Menurutnya Islam membawanya pada keselamatan. Islam yang menjadi sumber kekuatannya di dalam maupun di luar lapangan. Di saat ia mengalami masa-masa sulit dalam karirnya, Islam datang memberikan kedamaian.
“Islam adalah sumber kekuatan saya di dalam dan di luar lapangan. Saya mengalami kehidupan yang cukup keras dan saya harus menemukan sesuatu yang membawa saya pada keselamatan. Hingga kemudian saya menemukan Islam.” Begitulah Ribery memahami Islam. (*azzans)